Suara.com - Maskapai penerbangan Australia, Qantas Airways memutuskan untuk tetap terbang di atas wilayah udara Irak. Keputusan Qantas itu berbeda dengan rekan kerjanya yaitu Emirates yang sudah lebih dulu memutuskan untuk tidak melewati wilayah udara Irak yang tengah dilanda konflikdan masuk dalam zona perang.
“Qantas adalah satu dari sejumlah maskapai penerbangan yang tetap terbang di atas wilayah udara Irak dalam rute menuju Eropa,” kata pilot Dick Tobiano.
Kata dia, Qantas menilai rute tersebut masih tetap aman meski Irak tengah dilanda konflik.
“Kami tidak akan mengambil risiko untuk membahayakan penumpang apabila rute penerbangan tersebut tidak aman,” kata Tobiano.
Qantas juga melakukan penerbangan di wilayah udara Irak di atas ketinggian rata-rata yagn direkomendasikan oleh Biro Penerbangan Federal Amerika Serikat.
Pesawat itu terbang dengan ketinggian 38 ribu kaki hingga 41 ribu kaki. Padahal, rekomendasi ketinggian dari Biro Penerbangan Federal Amerika adalah 20 ribu kaki.
Sejumlah maskapai penerbangan mulai mengubah arah rute penerbangan yang melewati zona konflik pasca ditembak jatuhnya Malaysia Airlines MH17 di wilayah udara Ukraina. (Emirates247.com)
Berita Terkait
Terpopuler
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- Pembangunan Satu Koperasi Merah Putih Butuh Dana Rp 2,5 Miliar, Dari Mana Sumbernya?
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Untung Rugi Redenominasi Rupiah
-
54 SPBU Disanksi dan 3.500 Kendaraan Diblokir Pertamina Akibat Penyelewengan BBM
-
Harga Perak: Turun Tipis Dalam Sepekan, Harga Dunia Menguat
-
Gaji Pensiunan ASN, TNI Dan Polri Taspen Naik Tahun 2025: Cek Faktanya
-
AADI Tebar Dividen Interim Rp4,17 Triliun, Potensi Rp 536 per Saham: Cek Jadwalnya
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
Harga Emas Stabil di US$ 4.000, Apakah Bisa Tembus Level US$ 5.000?
-
Prediksi Bitcoin: Ada Proyeksi Anjlok US$ 56.000, Analis Yakin Sudah Capai Harga Bottom
-
Bocoran 13 IPO Saham Terbaru, Mayoritas Perusahaan Besar Sektor Energi
-
MEDC Kini Bagian dari OGMP 2.0, Apa Pengaruhnya