Suara.com - Pasca-reformasi, Indonesia telah melalui dua tahapan penting dan krusial dalam perjalanan sebagai bangsa dan negara. Kedua tahapan pasca-reformasi yang telah dilalui yaitu tahapan pertama yang berlangsung lima tahun dari 1999 sampai 2004 dan tahapan kedua berlangsung selama 10 tahun dari tahun 2004 sampai 2014.
“Sebentar lagi kita akan masuk ke tahapan ketiga di era reformasi pasca Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan bersiap diri menyongsong 100 tahun jelang Indonesia merdeka pada 2045,” kata Staf khusus Presiden bidang Pembangunan dan Ekonomi, Firmanzah, seperti dilansir dari laman Setkab.go.id, Senin (4/8/2014).
Tahapan ketiga pasca-reformasi ini, kata Firmanzah, juga menandakan awal dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) ketiga yang akan dimulai pada 2015 Sesuai Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.
Menurut Firmanzah, seperti halnya transisi dari gelombang pertama ke gelombang kedua, capaian positif yang dihasilkan selama 10 tahun terakhir dalam pemerintahan Presiden SBY akan menjadi modal penting bagi dimulainya gelombang ketiga pasca-reformasi, yaitu periode setelah 2015.
Sejumlah tantangan pembangunan nasional telah menunggu Presiden dan Kabinet Baru untuk membawa Indonesia menjadi lebih berdaya saing, maju, mandiri dan berkeadilan.
Ia menyebutkan, di tengah pusaran persaingan di baik di tingkat global maupun kawasan (ASEAN), ekonomi Indonesia ditantang untuk bernilai tambah baik dari sisi rantai proses produksi, tenaga kerja maupun infrastruktur dan sarana pendukung.
Selain itu, lanjut Firmanzah, kedalaman integrasi ekonomi Indonesia dalam sistem pembayaran, perdagangan, keuangan dan investasi dunia menuntut pemerintah untuk lebih berdaya tahan atas setiap gejolak perekonomian global.
“Kita tentunya optimistis bahwa dalam gelombang ketiga pasca-reformasi, stabilitas politik-keamanan dan ketertiban akan semakin baik,” papar Firmanzah seraya menyampaikan optimismenya, bahwa perekonomian nasional juga akan semakin berdaya saing dan berdaya tahan.
Berita Terkait
-
Rupiah Melemah ke Rp16.426 per Dolar AS, BI Janji Terus Jaga Stabilitas
-
Kinerja Solid BCA Syariah Semester I 2025: Aset Naik Jadi Rp17,6 Triliun, Laba Tumbuh Dua Digit
-
Ekonom Senior Sebut Politisasi Hukum di Kasus Tom Lembong Bisa Usir Investor
-
Di Tengah Kondisi Menantang, Nic's Food Optimistis Mampu Bersaing di Produk Pangan Siap Saji
-
Pertamina Tempa 30 UMKM Jadi Eksportir Tangguh, Perkuat Ekonomi Nasional
Terpopuler
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- Reaksi Kocak Amanda Manopo Ditanya Malam Pertama Usai Menikah: Kita Coba Hari Ini
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Drama Saham DADA: Dari Terbang 1500 Persen ke ARB Berjamaah, Apa Penyebabnya?
-
Emiten Afiliasi Haji Isam PGUN Buka Suara Soal Lahan Sawit
-
Resmi! Pansel Dewas dan Direksi BPJS 2026-2031 Dibentuk, Seleksi Dimulai Pekan Ini
-
Menko Airlangga Bongkar Alasan Cabut PIK 2 dari Daftar PSN Prabowo
-
Telkom Dukung Kemnaker Siapkan Program Pemagangan bagi Lulusan Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Menkeu Purbaya soal Perang Dagang AS-China: Biar Aja Mereka Berantem, Kita Untung!
-
Dikritik 'Cawe-Cawe' Bank BUMN, Menkeu Purbaya: Saya Dewas Danantara!
-
Jurus Kilang Pertamina Internasional Hadapi Tantangan Ketahanan Energi
-
IFG Catat Pengguna Platform Digital Tembus 300 Ribu Pengguna