Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia mengalami technical rebound dan ditutup menguat pada sesi penutupan perdagangan, Senin (11/8/2014). IHSG menguat 59 poin atau 1,1 persen ke posisi 5.113.
Analis dari Indosurya, William mengatakan, penguatan IHSG merupakan imbas dari melonjaknya bursa saham regional. Selain itu, masuknya dana asing sebesar Rp400 miliar juga ikut mendongkrak penguatan indeks saham.
“Minggu lalu kan indeks tertekan dan terus turun di sepanjang minggu. Karena itu, kenaikan indeks hari ini merupakan technical rebound. Pekan lalu sekitar Rp1,1 triliun dana asing keluar dan hari ini masuk Rp400 miliar. Kemungkinan dana asing masih akan terus masuk ke bursa saham mengingat indeks yang sudah turun jauh di sepanjang minggu lalu,” kata William kepada suara.com melalui sambungan telepon, Senin (11/8/2014).
William menambahkan, indeks harga saham gabungan masih berpotensi untuk terus menguat pada beberapa hari ke depan. Namun, kemungkinan besar IHSG belum akan bisa menembus angka 5.200.
William mengatakan, pelaku pasar masih melakukan konsolidasi sehingga aksi pembelian saham tidak akan terjadi secara besar-besaran. Dia juga menegaskan, krisis geopolitik yang terjadi di Irak dan juga Ukraina tidak terlalu mempengaruhi pelaku pasar. Justru situasi politik di dalam negeri seperti sidang sengketa pilpres di MK yang menjadi sorotan.
Hingga penutupan perdagangan, volume perdagangan mencapai 4 miliar lot saham dengan nilai transaksi Rp4,4 triliun dan frekwensi 175.533 kali. Ada 201 saham yang naik, 95 saham turun dan 81 saham stagnan.
Sebagian besar bursa saham di Asia juga ikut menguat. Indeks saham di Tokyo melonjak 2,38 persen dan ditutup di posisi 15.130. Pekan lalu, indeks saham di Tokyo merosot 2,98 persen dan menjadi bursa saham dengan performa terburuk di Asia.
Sementara itu, indeks saham di Hongkong terangkat 1,29 persen dan indeks saham di Cina juga menguat 1,29 persen. Kenaikan tidak terlalu besar dialami indeks di Seoul yang naik 0,41 persen dan indeks di Sydney yang niak 0,4 persen. (Bloomberg/RTI)
Berita Terkait
-
BI Sebut Asing Bawa Kabur Dananya Rp 940 Miliar pada Pekan Ini
-
Aliran Modal Asing yang Minggat dari Indonesia Tembus Rp 16,61 Triliun
-
Sepekan Kemarin Asing Bawa Kabur Dananya Rp 2,71 Triliun dari RI, Gara-Gara Ketidakpastian Global
-
IHSG Loyo Sepekan, Asing Bawa Kabur Rp 31,59 Miliar
-
IHSG Menuju Level 8.000, 5 Saham Ini Harganya Lagi Meroket
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Untung Rugi Redenominasi Rupiah
-
54 SPBU Disanksi dan 3.500 Kendaraan Diblokir Pertamina Akibat Penyelewengan BBM
-
Harga Perak: Turun Tipis Dalam Sepekan, Harga Dunia Menguat
-
Gaji Pensiunan ASN, TNI Dan Polri Taspen Naik Tahun 2025: Cek Faktanya
-
AADI Tebar Dividen Interim Rp4,17 Triliun, Potensi Rp 536 per Saham: Cek Jadwalnya
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
Harga Emas Stabil di US$ 4.000, Apakah Bisa Tembus Level US$ 5.000?
-
Prediksi Bitcoin: Ada Proyeksi Anjlok US$ 56.000, Analis Yakin Sudah Capai Harga Bottom
-
Bocoran 13 IPO Saham Terbaru, Mayoritas Perusahaan Besar Sektor Energi
-
MEDC Kini Bagian dari OGMP 2.0, Apa Pengaruhnya