Suara.com - Komisioner Pengawas Komisi Anggaran Independen Setyo Budiantoro menyarankan agar pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla dapat merevisi kebijakan subsidi pupuk pertanian menjadi subsidi langsung ke petani golongan menengah ke bawah melalui penerbitan Kartu Petani Indonesia.
"Kita mengusulkan, Kartu Petani Indonesia (KPI), dana untuk para petani langsung ditransfer dari pemerintah ke petani. "Hal itu agar menghindari mafia petani. Kan sudah ada sensus pertanian, kemudian harus dihitung sesuai lahan dari bank langsung menuju ke petani," ujar Setyo di Warung Daun, Jalan Cikini Raya 28, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (4/9/2014).
Menurut Setyo kebijakan pemberian subsidi pupuk selama ini hanya menguntungkan perusahaan pupuk ketimbang petani. Subsidi pupuk tahun 2014 sebesar Rp21 triliun terancam sia-sia lantaran langka di pasaran dan kalaupun ada, harganya mahal.
Setyo menyayangkan pemerintah saat ini malah meningkatkan anggaran untuk subsidi pupuk dalam APBN 2014-2015 menjadi Rp35,7 triliun atau 40 persen.
"Uang sejumlah itu rawan kecurangan dan penyelewengan. Sebaiknya pemerintahan baru mengubah subsidi pupuk dari subsidi produsen menjadi subsidi langsung ke petani yang berhak," katanya.
Setyo mengingatkan pemerintah Jokowi-JK jangan sampai mengeluarkan dana baru untuk membiayai Kartu Pertanian Indonesia.
Setyo menekankan pengalihan subsidi menjadi subsidi langsung ke petani miskin akan menjamin tepat sasaran dan mudah diawasi.
"Dananya ada. Tinggal kemauan presiden baru saja (untuk melaksanakannya)," kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Air Minum Bersih untuk Semua: Menjawab Tantangan dan Menangkap Peluang Lewat Waralaba Inklusif
-
Airlangga: Stimulus Ekonomi Baru Diumumkan Oktober, Untuk Dongkrak Daya Beli
-
Berdasar Survei Litbang Kompas, 71,5 Persen Publik Puas dengan Kinerja Kementan
-
Belajar Kasus Mahar 3 M Kakek Tarman Pacitan, Ini Cara Mengetahui Cek Bank Asli atau Palsu
-
BPJS Ketenagakerjaan Dukung Penguatan Ekosistem Pekerja Kreatif di Konferensi Musik Indonesia 2025
-
Kementerian ESDM Akan Putuskan Sanksi Freeport Setelah Audit Rampung
-
Indonesia Tambah Kepemilikan Saham Freeport, Bayar atau Gratis?
-
Kripto Bisa Sumbang Rp 260 Triliun ke PDB RI, Ini Syaratnya
-
Duta Intidaya (DAYA) Genjot Penjualan Online di Tanggal Kembar
-
4 Fakta Penting Aksi BUMI Akuisisi Tambang Australia Senilai Rp 698 Miliar