Suara.com - Mahasiswa Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Paris Barantai, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, mampu 'menyulap' limbah kelapa menjadi barang yang menghasilkan rupiah.
Direktur Sekolah Tinggi Ilmu Pendidikan (STKIP) Paris Barantai, Kotabaru, Zulkifli AR, di Kotabaru, Minggu (30/11/2014), mengatakan, melalui program Bina Desa, limbah yang berupa sabut kelapa yang selama ini hanya dibuang ataupun dibakar oleh warga, dan setelah disentuh oleh tangan-tangan terampil mahasiswa STKIP beruba menjadi barang yang bernilai ekonomis.
"Program Bina Desa merupakan, hasil kerja sama STKIP Paris Barantai dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan," jelas Zulkifli, usai mewisuda 520 mahasiswa STKIP Paris Barantai.
Direktur STKIP mengemukakan, program Bina Desa dilaksanakan di Desa Tanjung Pangga, Kelumpang Selatan, Kotabaru. Di mana desa tersebut sebagai salah satu penghasil kelapa biji.
Dengan komoditas unggulan kelapa tersebut, produksi limba kelapa yang berupa sabut kelapa cukup melimpah, dan semuanya dibuang dan dibakar.
Namun dengan kreativitas dan inovasi tangan-tangan mahasiswa yang terampil, sabut kelapa yang selama ini ditumpuk di tempat-tempat sampah, diolah menjadi barang-barang, atau perabot rumah tangga yang bernilai guna.
Mahasiswa ujar Zulkifli, bukan hanya mengajarkan ketrampilan kepada warga di Tanjung Pangga, akan tetapi mereka juga mencarikan pasar dari hasil kerajinan tangan berbahan baku limbah tersebut serta membimbing warga agar bisa membuat laporan keuangan usaha handicraft atau hasil kerajinan tangan.
Selain program Bina Desa, STKIP Paris Barantai Kotabaru juga bekerja sama dengan Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) XI Kalimantan, yakni program Mahasiswa Wira Usaha.
"Dengan program tersebut, mahasiswa diharapkan mampu mandiri dan membaca peluang usaha, agar tidak hanya menggantungkan pada satu tujuan saja, yakni hanya ingin menjadi PNS," paparnya. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Dominasi Transaksi Digital, Bank Mandiri Dinobatkan sebagai Indonesias Best Transaction Bank 2025
-
Jelang Akhir Tahun Realisasi Penyaluran KUR Tembus Rp240 Triliun
-
Jabar Incar PDRB Rp4.000 Triliun dan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
BRI Insurance Bidik Potensi Pasar yang Belum Tersentuh Asuransi
-
Cara SIG Lindungi Infrastruktur Vital Perusahaan dari Serangan Hacker
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur