Suara.com - Wacana pemerintahan Jokowi untuk membangun 10 juta unit rumah sampai tahun 2019 perlu diapresiasi. Namun, rencana besar itu harus membumi dan jangan terlalu bermimpi tanpa dasar pondasi yang kuat dalam sistem perumahan rakyat kita.
Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch, Ali Tranhanda mengatakan, pada zaman orde baru seharusnya konsep perumahan rakyat lebih maju dari sekarang dengan telah dipikirkannya pilar-pilar perumahan rakyat dan jelas road mapnya.
“Saat ini malah tidak jelas road map perumahan nasional karena kebijakan yang diambil tambal sulam. Bank BTN yang ditunjuk sebagai bank yang fokus perumahan dan dibentuknya Perumnas dulu merupakan dasar yang kuat bagi perumahan. Namun lucunya sekarang visi Perumnas malah tidak berjalan sebagaimana mestinya karena dituntut profit sebagai bagian dari BUMN. Dan Bank BTN selalu diganggu dengan isu akuisisi. Konsep lingkungan siap bangun dan kavling siap bangun sudah dipikirkan sebagai model perumahan nasional. Ironisnya sekarang perumahan nasional malah berjalan mundur,” kata Ali dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (19/12/2014).
Terkait target pemerintah membangun 10 juta unit, Ali mengatakan, janji itu perlu dipertanyakan. Karena saat ini tidak ada bank tanah dan tata ruang di masing-masing pemda yang belum jelas untuk perumahan. Selain itu, berdasarkan historikal di Indonesia setiap tahunnya hanya bisa memasok 100 -150 ribu unit rumah dan itu pun bukan pemerintah yang bangun melainkan swasta.
“Dan bila kita melihat negara Singapura dengan Housing Development Boardnya telah membangun 1 jutaan unit flat mulai tahun 1960an dan sejak tahun 2000an Singapura telah berhasil membuat 85% rakyatnya memiliki hunian. Jadi pertanyaannya bagaimana pemerintah dapat merealisasikan rencana tersebut. Indonesia Property Watch berharap pemerintah dapat bergerak cepat dengan program kerja yang nyata,” ungkapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
Pilihan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
Terkini
-
Laba Bersih UNVR Melonjak Lebih dari Dua Kali Lipat Q3 2025, Janjikan Dividen Jumbo
-
Status "SI" di SIKS: Apakah Dana Bansos Sudah Bisa Transfer Rekening?
-
BI: Uang Beredar Tembus Rp 9.771,3 Triliun, Ini Faktornya
-
Anggaran Subsidi BPJS Kesehatan Ditambah, Iuran Masyarakat Jadi Lebih Murah?
-
Heboh Kasus Ponpes Ditagih PBB hingga Diancam Garis Polisi, Menkeu Purbaya Bakal Lakukan Ini
-
OJK: Aset Dana Pensiun Tembus Rp 1.593 Triliun
-
Rupiah Dibuka Menguat Tipis Lawan Dolar Amerika Serikat
-
Huabao Suntik Rp164 Miliar, Landasan Pacu Bandara Maleo Kini Mampu Tampung Pesawat Jumbo!
-
IHSG Melesat Hingga Ke Level Tertinggi Intraday di Awal Sesi Jumat
-
Emas Antam Bangkit, Harganya Meloncat Jadi Rp 2.354.000 per Gram