Suara.com - Ketua Federasi Perjuangan Buruh Indonesia Santoso Widodo meminta pemerintah menyusun regulasi untuk melindungi pekerja lokal saat pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean 2015.
"Karena akan ada tenaga asing yang bebas masuk ke Indonesia untuk bekerja, sehingga muncul persaingan dengan pekerja lokal," katanya.
Menurut dia, pemerintah perlu lebih serius dalam menyikapi Masyarakat Ekonomi Asean dengan memberikan 'jaring pengaman' kepada pekerjanya.
"Karena MEA bukan untuk keuntungan pekerja, melainkan pemodal," katanya.
Menurut dia, pekerja lokal perlu diproteksi dengan sejumlah aturan dan juga pemberian pembinaan agar lebih siap bersaing.
"Saat ini masih jarang pemerintah daerah maupun pengusaha yang mau memberikan pembinaan keterampilan kepada pekerjanya, padahal di tahun 2015 mereka harus berhadapan dengan pekerja asing yang tentunya memiliki kemampuan di atas pekerja lokal," katanya.
Santoso mencotohkan, salah satu aturan yang melindungi pekerja saat pemberlakuan MEA adalah penghapusan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawan.
"Pemerintah daerah juga harus melakukan upaya melindungi pekerja lokal dengan membuat aturan yang bisa mencegah PHK karyawan," katanya.
Selain itu, kata dia, pemerintah juga dapat mempersiapkan lulusan baru yang disesuaikan kemampuannya dengan keinginan perusahaan.
"Kesesuaian kemampuan lulusan dengan dunia industri akan menciptakan persaingan sehat pada 2015 mendatang," katanya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
Terkini
-
Tak Hanya KPR, BTN Genjot Penyaluran KUR UMKM
-
Perkuat Stok BBM, Pertamina Dirikan Fuel Terminal di Labuan Bajo
-
Setelah Udang, Kini Cengkeh Indonesia Dihantam Radiasi Nuklir Cesium-137, Amerika Blokir Ekspor
-
Vivo dan BP Batal Beli BBM Pertamina, Kini Dipanggil ke Kantor Bahlil
-
Bukti Ketangguhan Pangan Nasional: Ekspor Pertanian Januari-Agustus 2025 Melonjak 38,25 Persen
-
Heran SPBU Swasta Batal Beli BBM Pertamina, Kementerian ESDM: Bensin Shell Juga Mengandung Etanol
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Daftar 96 Pinjol Legal Berizin OJK: Update Oktober 2025
-
Rekening Dana Nasabah Jadi Target Utama, Waspada Serangan Siber di Pasar Modal