Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia gagal mencetak rekor baru. Pada sesi pembukaan perdagangan, Senin (26/1/2015) IHSG dibuka melemah sebesar 21,24 poin ke posisi 5.302,63 seiring beberapa pelaku pasar mengambil posisi ambil untung setelah menembus level tertinggi pada akhir pekan (Jumat, 23/1/2015).
"IHSG BEI bergerak melemah setelah menembus level tertinggi pada akhir pekan lalu (Jumat, 23/1), seperti biasanya, tembusnya level tertinggi baru akan membuat sebagian pelaku pasar mengambil posisi ambil untung," kata Kepala Riset Woori Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada.
Di sisi lain, lanjut dia, kondisi bursa saham di kawasan Asia juga bergerak dalam area pelemahan, situasi itu menambah sentimen negatif bag bursa saham di dalam negeri sehingga indeks BEI mengalami tekanan.
Kendati demikian, menurut dia, sentimen dari dalam negeri diperkirakan dapat menahan sentimen eksternal sehingga IHSG BEI tidak tertekan lebih dalam. Target pertumbuhan ekonomi Indonesia dan rencana suntikan modal pemerintah kepada beberapa BUMN akan menjadi sentimen positif bagi IHSG BEI.
Analis Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya menambahkan bahwa sentimen selanjutnya pelaku pasar akan mencermati laporan keuangan tahunan emiten periode 2014 yang akan dilansir beberapa hari mendatang.
"Menjelang berakhirnya bulan pertama tahun 2015, pelaku pasar menanti data laporan keuangan tahunan 2014, ekspektasinya masih positif sehingga potensi indeks BEI untuk menguat kembali cukp terbuka," katanya.
Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng melemah 6,11 poin (0,02 persen) ke 24.844,34, indeks Bursa Nikkei turun 110,91 poin (0,63 persen) ke 17.400,06, dan Straits Times melemah 14,05 poin (0,42 persen) ke posisi 3.397,88. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
Terkini
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Neraca Dagang Surplus Terus Selama 64 Bulan, Bank Indonesia : Ekonomi Indonesia Makin Kuat
-
Pergerakan IHSG Hari Ini: Pasar Diuji, Faktor-faktor Ini Mungkin Jadi Penentu
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Subholding Gas Pertamina Integrasikan Energi Bersih dengan Pembangunan Desa Berkelanjutan
-
Hendi Prio Santoso dan Kontroversinya, Pernah Tunjuk Diri Sendiri Jadi Wakil Komisaris
-
Menko Muhaimin Tegaskan Pentingnya BPJS Ketenagakerjaan, Dengar Aspirasi Pekerja Kreatif di NTT
-
Cek NI PPPK di Mola BKN Terkendala Error? Ini Solusinya
-
Isi Revisi RUU P2SK Baru: Pejabat BI Tidak Bisa Diberhentikan, Kecuali Gara-gara Ini