Suara.com - Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta berencana menumbuhkan 45 kelompok usaha bersama (Kube) baru pada tahun ini, baik dengan dukungan dana dari pusat maupun melalui anggaran daerah.
"Pada tahun ini, rencananya ada 45 kelompok usaha bersama baru yang ditumbuhkan, terdiri dari 35 Kube dengan dukungan dana dekonsentrasi dan sisanya menggunakan anggaran kota," ungkap Pendamping Kube Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta, Yosef Widiatmoko di Yogyakarta, Minggu (15/2/2015).
Menurut Yosef, setiap Kube yang baru ditumbuhkan akan memperoleh dukungan dana sebagai modal usaha yang bersifat hibah. Dana yang diberikan adalah sebesar Rp20 juta per kelompok untuk Kube yang memperoleh dukungan dana dekonsentrasi, serta Rp6 juta untuk kelompok yang memperoleh dukungan dana dari APBD Kota Yogyakarta.
Sejumlah persyaratan yang ditetapkan untuk membentuk kelompok di antaranya adalah memiliki 10 orang anggota yang merupakan warga Kota Yogyakarta, yang dibuktikan dengan kartu tanda penduduk (KTP). Selain itu, warga haruslah kepala keluarga yang masih berusia produktif, berasal dari keluarga pemegang Kartu Menuju Sejahtera (KMS), berdomisili di wilayah sesuai KTP-nya, serta sudah memiliki embrio usaha.
"Kube yang terbentuk akan terus mendapat pendampingan, sehingga bisa terus berkembang dan akhirnya mencapai kemandirian yang ditandai dengan terbentuknya lembaga keuangan mikro (LKM)," papar Yosef pula.
Dikatakannya lagi, setiap Kube yang berkembang menjadi LKM, lantas akan kembali memperoleh dukungan dana dengan jumlah mencapai Rp250 juta.
"Dana itu bisa digunakan untuk modal sebesar Rp200 juta, dan sisanya untuk operasional, seperti sewa tempat dan gaji karyawan selama enam bulan," tuturnya.
Saat ini menurut Yosef, sudah ada tujuh LKM yang terbentuk dari Kube dan Usaha Sosial Ekonomi Produktif (Usep), di antaranya di Kecamatan Danurejan, Wirobrajan, Umbulharjo, Kotagede, Ngampilan, serta satu LKM dari Usep. Sementara di Kota Yogyakarta sendiri kini tercatat ada 509 Kube dan Usep, meski tidak semuanya dalam kondisi baik dan bisa terus berkembang.
"Ada saja Kube dan Usep yang tidak bisa berkembang. Jika terjadi kondisi demikian, maka kami telah menyiapkan petugas untuk pendampingan," katanya lagi.
Selain menumbuhkan Kube baru, Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta juga berencana melakukan pembinaan lanjut kepada enam Kube dan satu Usep, agar berkembang lebih baik pada tahun ini. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- 8 Sepatu Skechers Diskon hingga 50% di Sports Station, Mulai Rp300 Ribuan!
- Cek Fakta: Jokowi Resmikan Bandara IMIP Morowali?
- Ramalan Shio Besok 29 November 2025, Siapa yang Paling Hoki di Akhir Pekan?
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Foot Locker
- 3 Rekomendasi Sepatu Lari Hoka Terbaik Diskon 70 Persen di Foot Locker
Pilihan
-
OJK Selidiki Dugaan Mirae Asset Sekuritas Lenyapkan Dana Nasabah Rp71 Miliar
-
Pasaman: Dari Kota Suci ke Zona Rawan Bencana, Apa Kita Sudah Diperingatkan Sejak Lama?
-
Jejak Sunyi Menjaga Tradisi: Napas Panjang Para Perajin Blangkon di Godean Sleman
-
Sambut Ide Pramono, LRT Jakarta Bahas Wacana Penyambungan Rel ke PIK
-
Penjarahan Beras di Gudang Bulog Sumut, Ini Alasan Mengejutkan dari Pengamat
Terkini
-
Airlangga Sebut 2025 Jadi Whirlwind Year: Ekonomi Dunia Diterjang Badai Ketidakpastian
-
KB Bank Dukung Kreativitas Budaya Dua Bangsa dalam Penganugerahan Sastra Indonesia-Korea 2025
-
OJK Selidiki Dugaan Mirae Asset Sekuritas Lenyapkan Dana Nasabah Rp71 Miliar
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Rawit Meroket, Daging Sapi dan Beras Turun
-
Kementerian ESDM Sebut Banjir-Longsor di Sumatera Karena Curah Hujan Tinggi!
-
Dirut PT BRN Jadi Tersangka Ilegal Logging di Sumbar, Kerugian Rp447 Miliar
-
Harga Bitcoin Desember 2025: Tertekan Aksi Jual, Bertahan di US$ 80.000?
-
Waspada! Penipuan Promo Tiket Murah Seliweran di Libur Akhir Tahun, Begini Modusnya
-
Akademisi Nilai Aturan Asosiasi Bukan Dasar Kartel Bunga Pindar
-
OPEC Tahan Produksi, Harga Minyak Dunia Langsung Melesat 1 Persen