Suara.com - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani menilai peningkatan investasi di sektor industri padat karya bisa menghentikan pengiriman tenaga kerja Indonesia ke luar negeri.
Franky mengatakan penghentian pengiriman TKI yang menjadi pekerja rumah tangga hanya dapat dilakukan jika pemerintah membuka lapangan kerja seluas-luasnya.
"Meningkatkan investasi industri padat karya adalah salah satu jalan keluar untuk penghentian TKI keluar negeri. Banyak industri padat karya seperti garmen, tekstil dan mainan anak didominasi oleh tenaga kerja wanita," katanya.
BKPM, diakui Franky, terus mengintensifkan pembahasan upaya untuk mendorong investasi industri padat karya.
Menurut dia, pengembangan industri padat karya semakin darurat guna mengatasi tingkat pengangguran dan kemiskinan di Indonesia.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) per Agustus 2014 mencatat dari angkatan kerja sebanyak 121,87 juta orang, sebanyak 78,86 juta orang bekerja penuh, 26,09 juta orang bekerja paruh waktu, 9,68 juta orang masuk kategori setengah penganggur dan 7,24 juta orang penganggur terbuka.
"Terlepas bagaimana definisinya, kita masih menghadapi persoalan pengangguran yang cukup tinggi. Oleh karena itu untuk mendukung target pemerintah Jokowi-JK menciptakan dua juta lapangan kerja per tahun, investasi sektor padat karya harus didorong," katanya.
Industri tekstil dan produk tekstil (TPT), menurut Franky, mampu menyerap 1,5 juta tenaga kerja. Industri alas kaki bisa menyerap 750.000 tenaga kerja. Sementara industri lain yang juga potensial adalah pengolahan ikan di mana setiap satu juta ton bahan baku yang tersedia bisa menyerap hingga 500.000 tenaga kerja. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Drama Saham DADA: Dari Terbang 1500 Persen ke ARB Berjamaah, Apa Penyebabnya?
-
Emiten Afiliasi Haji Isam PGUN Buka Suara Soal Lahan Sawit
-
Resmi! Pansel Dewas dan Direksi BPJS 2026-2031 Dibentuk, Seleksi Dimulai Pekan Ini
-
Menko Airlangga Bongkar Alasan Cabut PIK 2 dari Daftar PSN Prabowo
-
Telkom Dukung Kemnaker Siapkan Program Pemagangan bagi Lulusan Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Menkeu Purbaya soal Perang Dagang AS-China: Biar Aja Mereka Berantem, Kita Untung!
-
Dikritik 'Cawe-Cawe' Bank BUMN, Menkeu Purbaya: Saya Dewas Danantara!
-
Jurus Kilang Pertamina Internasional Hadapi Tantangan Ketahanan Energi
-
IFG Catat Pengguna Platform Digital Tembus 300 Ribu Pengguna