Suara.com - Komisi VII DPR RI menilai pertambangan PT Freeport Indonesia di Tembagapura, Mimika, Papua merupakan sebuah proyek yang membanggakan dan perlu didukung terus keberlanjutan operasinya.
"Kita membutuhkan Freeport. Freeport harus tetap ada. Kami dari Komisi VII akan memberikan dukungan untuk itu," kata Wakil Ketua Komisi VII Tamsil Linrung.
Tamsil mengatakan, dalam kunjungan kerja selama tiga hari di Timika memanfaatkan masa reses DPR, sebanyak 16 orang wakil rakyat di Senayan menyempatkan diri untuk mengunjungi lokasi tambang terbuka (open pit) Grasberg, lokasi tambang bawah tanah (under ground) PT Freeport di Tembagapura.
Komisi VII DPR juga sempat meninjau kawasan Pelabuhan Paumako yang akan dijadikan lokasi pembangunan pabrik smelter dan industri-industri lainnya oleh Pemprov Papua.
Dari hasil kunjungan itu, Komisi VII berkesimpulan bahwa Freeport sungguh-sungguh menjalankan enam isu strategis yang disepakati dengan pemerintah beberapa waktu lalu.
"Kita patut berbangga bahwa usaha tambang ini telah dioperasikan oleh anak-anak bangsa. Malahan saya bertemu langsung dengan putra-putri kita dari Papua yang menjadi Vaice President Freeport di bagian underground. Saya kira ini sangat layak menjadi sebuah proyek yang membanggakan bagi bangsa ini dan tentu seterusnya kita mendukung hal itu," kata politisi dari Partai Keadilan Sejahtera.
Tamsil menegaskan bahwa keberlangsungan operasi PT Freeport di Tembagapura, Mimika, Papua sangat diperlukan.
Dari fakta di lapangan yang ditemui Komisi VII DPR, katanya, kontribusi perusahaan tambang asal Amerika Serikat itu untuk negara dan khusus untuk pemerintah serta masyarakat Papua cukup besar.
"Kontribusi Freeport untuk negara ini cukup besar, tidak seperti yang diberitakan selama ini. Kontribusi Freeport untuk Papua juga cukup besar. Tidak seperti yang kita dengar selama ini bahwa Freeport kurang peduli. Fakta yang kita lihat, Freeport sangat peduli dengan pembangunan-pembangunan di daerah ini," ujarnya.
Khusus terkait dengan pembangunan pabrik smelter, Komisi VII DPR menyatakan mendukung sepenuhnya kesepakatan yang telah dicapai antara Freeport, Pemrov Papua dan Kementerian ESDM beberapa waktu lalu. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pilihan Baru BBM Ramah Lingkungan, UltraDex Setara Standar Euro 5
-
Pelanggan Pertamina Kabur ke SPBU Swasta, Kementerian ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM
-
Kementerian ESDM Larang SPBU Swasta Stop Impor Solar di 2026
-
59 Persen Calon Jamaah Haji Telah Melunasi BIPIH Melalui BSI
-
Daftar Lengkap Perusahaan Aset Kripto dan Digital yang Dapat Izin OJK
-
CIMB Niaga Syariah Hadirkan 3 Produk Baru Dorong Korporasi
-
Negara Hadir Lewat Koperasi: SPBUN Nelayan Tukak Sadai Resmi Dibangun
-
Kemenkop dan LPDB Koperasi Perkuat 300 Talenta PMO Kopdes Merah Putih
-
Kantor Cabang Bank QNB Berguguran, OJK Ungkap Kondisi Karyawan yang Kena PHK
-
Sepekan, Aliran Modal Asing ke Indonesia Masuk Tembus Rp240 Miliar