Suara.com - Presiden Joko Widodo harus mempersiapkan strategi khusus untuk mencegah semakin melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika. Wakil Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu, Widodo Edisektianto mengatakan, tim ekonomi Jokowi tidak punya platform yang terkait fundamental ekonomi Indonesia.
Contohnya, kata dia, defisit transaksi berjalan yang berada di kisaran 3 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
“Jika tidak ada strategi yang jelas terkait perbaikan fundamental ekonomi diperkirakan rupiah akan terus melemah lagi. Pada akhir tahun rupiah akan berada di posisi Rp 14.550 per dolar Amerika,” kata Widodo dalam keterangan tertulis yang diterima suara.com, Selasa (10/3/2015).
Widodo mengungkapkan, Jokowi Effect justru telah meningkatnya beban anggaran negara diakibatkan melemah nya nilai kurs rupiah hingga Rp1.000 dan negara akan mengalami defisit anggaran sebesar Rp9 triliun-Rp12triliun.
“Selain itu juga akibat pelemahan kurs rupiah selama Jokowi memerintah berakibat pada meningkatnya biaya bunga utang luar negeri Pemerintah dan korporasi dan jika utang valas tidak melakukan hedging maka Pemerintah dan korporasi sudah harus bersiap gulung tikar jika nilai tukar rupiah terus melemah yang berakibat pada peningkatan pengangguran,” jelasnya.
Pada perdagangan pagi tadi, rupiah diperdagangkan di posisi Rp13.030 per dolar Amerika. Rupiah masih belum bisa keluar dari level Rp13 ribu karena besarnya tekanan dari eksternal.
Berita Terkait
-
IHSG Tertekan, Rupiah Melemah, Pegiat ke Purbaya: Tugasmu Berat, Lawan Kesongonganmu
-
Rupiah Terjun Bebas ke Rp16.368, Paling Merana di Asia Hari Ini
-
Rupiah Terus Anjlok, Tom Lembong Sindir Pertumbuhan Ekonomi: Tak Ciptakan Lapangan Kerja
-
Modal Asing Kabur Rp52,99 Triliun, Rupiah Anjlok Tembus Level Psikologis Rp16.300
-
Rupiah Terkapar Dekati Rp 17.000, Puan Minta Hal Ini ke Pemerintah Prabowo
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
Terkini
-
Kuota Impor, SPBU Swasta, dan Konsistensi Kebijakan
-
Pekerjaan M. Qodari Sebelum Jabat KSP, Hartanya Tembus Rp 260 Miliar
-
Kabar Gembira untuk UMKM! Pajak Final 0,5 Persen Diperpanjang Hingga 2029, Beban Usaha Makin Ringan!
-
Bos BI Senang Pemerintah Guyur Dana Rp 200 Triliun ke Bank, Likuiditas Luber
-
Penyaluran Kredit Meski Gacor Demi Pertumbuhan Ekonomi Konsisten di 5 Persen
-
Bos Danantara Bakal Guyur Lagi KUR Perumahan Hingga Rp 250 Triliun
-
Bukan Reshuffle Kabinet, Ini Pendorong IHSG Bisa Tembus Level 8.000
-
Pertamina Patra Niaga Regional JBB Raih 63 Penghargaan di Ajang ENSIA 2025
-
Rosan Roeslani Disebut Bakal Jadi Menteri BUMN, Dilebur dengan Danantara?
-
Salah Paham Produk Vape Bikin Industri Tembakau Alternatif Terancam