Suara.com - Harga minyak dunia naik pada Kamis (21/5) pagi WIB, setelah data menunjukkan penurunan dalam persediaan dan produksi minyak Amerika Serikat.
Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli, naik 99 sen menjadi berakhir pada 58,98 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Patokan Eropa, minyak mentah Brent untuk pengiriman Juli, naik 1,01 dolar AS menjadi menetap pada 65,03 dolar AS per barel di perdagangan London.
Data dari Departemen Energi AS menunjukkan pasokan minyak mentah AS turun 2,4 juta barel dalam pekan yang berakhir 15 Mei dengan produksi minyak harian jatuh 112.000 barel per hari menjadi 9,26 juta barel per hari.
"Saya pikir itu sebuah laporan yang cukup bullish pada sejumlah bidang," kata Matt Smith, analis di Schneider Electric. Penurunan produksi minyak bumi "tidak hanya sedikit, itu adalah gerakan nyata," kata dia.
Minyak mentah berjangka telah turun tajam pada Selasa di tengah kekhawatiran tentang kelebihan pasokan dan kenaikan dolar. Sebuah greenback yang kuat membuat minyak yang dihargakan dalam dolar lebih mahal, sehingga mengurangi permintaan. Kekhawatiran mereka juga menahan harga minyak mentah dari pementasan reli besar pada Rabu.
"Laporan itu mendukung tetapi pada saat yang sama kita memiliki ancaman penguatan dolar tergantung di atas pasar," kata analis Saxo Bank, Ole Hansen.
Commerzbank mengatakan pasokan yang tinggi akan bertindak sebagai jangkar harga minyak kecuali Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) merubah kebijakan pada pertemuan 5 Juni.
"Pasar minyak akan terus kelebihan pasokan sampai OPEC secara signifikan memangkas produksinya, meskipun ada sedikit kesempatan ini terjadi," Commerzbank mengatakan.
"Strategi mempertahankan pangsa pasar yang dimulai OPEC pada akhir November lalu, kemungkinan akan dikonfirmasi pada pertemuan 5 Juni." (Antara)
Berita Terkait
-
OPEC+ Ngotot Tambah Produksi 137 Ribu BPH, Pasar Panik!
-
Setelah Naik Tinggi Imbas Perang Iran-Israel, Harga Minyak Dunia Akhirnya Stabil
-
Harga Minyak Dunia Makin Anjlok Setelah Kondisi Perang Iran-Israel Kondusif
-
Gencatan Senjata Iran-Israel Bisa Goyah, Harga Minyak Dunia Naik Lagi
-
Harga Minyak Dunia Kian Terpuruk di Bawah USD 70 per Barel
Terpopuler
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Masih Ada Harapan! Begini Skenario Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026 Meski Kalah dari Arab Saudi
-
Harga Emas Hari Ini: Antam di Pegadaian Rp 2,4 Juta per Gram, UBS dan Galeri 24 Juga Naik!
-
Ragnar Oratmangoen Ujung Tombak, Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
BREAKING NEWS! Tanpa Calvin Verdonk, Ini Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
Terkini
-
IHSG Berbalik Menguat, Cek Saham-saham yang Cuan Pagi Ini
-
Emas Antam Terus Melesat ke Level Tertinggi, Hari ini Harganya Rp 2.303.000 per Gram
-
PPRE Beberkan Strategi Daya Saing BUMN di Tengah Gempuran Kontraktor Swasta
-
Pameran Pertambangan Minerba Convex 2025 akan Digelar: Jadi Pusat Edukasi Seputar Pertambangan!
-
Belajar dari Whoosh, Danantara Mau Bangun Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Jika Rencananya Matang
-
Bukan Ancaman, Agen Asuransi Justru Manfaatkan AI untuk Gaet Nasabah
-
Darurat Tekstil Nasional! Banjir Impor Murah Ancam 3,7 Juta Pekerja
-
Survei BI: Keyakinan Konsumen Menurun, Cari Kerja Jadi Makin Sulit
-
Jelang 1 Tahun, Mantan Menteri ESDM Kritik Pemerintahan Prabowo-Gibran
-
ESDM Gandeng P2MI, Ciptakan Pekerja Migran Energi yang TerlindungidanKompeten