Suara.com - Bank Dunia melakukan penelitian yang menunjukkan penitikberatan kepada pertimbangan efisiensi energi juga dapat mendorong percepatan upaya global memberikan akses energi modern seperti listrik kepada mereka yang membutuhkan.
Pernyataan Bank Dunia, Minggu (2/8/2015), menyebutkan laporan bertajuk EA + EE (Akses Energi dan Efisensi Energi mengidentifikasi hubungan erat antara efisiensi energi dan akses energi.
Laporan itu mengkaji delapan proyek akses energi Bank Dunia terbaru yang merekomendasikan bahwa pengukuran efisiensi energi dapat memperbesar dampak proyek masa mendatang untuk mencapai akses energi universal.
Hal tersebut juga dapat mendorong untuk pencapaian sasaran program Energi Berkelanjutan untuk Semua (SE4A11) yaitu agar setiap orang di dunia dapat memiliki akses kepada listrik yang terjangkau pada tahun 2030.
Berdasarkan data Bank Dunia, saat ini ada sekitar 1,1 miliar orang di seluruh dunia yang tidak memiliki akses kepada listrik sehingga mengakibatkan mereka yang bernasib kurang beruntung tersebut mengalami hambatan dalam ekonomi dan sosial.
Di Indonesia, pemerintah dalam rapat tentang kelistrikan yang dipimpin oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla juga membahas peta jalan untuk pencapaian sasaran bauran energi yang telah ditetapkan oleh Dewan Energi Nasional.
"Kami juga membahas bagaimana mencapai energy mix (bauran energi) yang tepat," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil, setelah mengikuti rapat di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (14/7/2015).
Menurut dia pemerintah ingin memastikan tercapainya sasaran bauran energi seperti sedikitnya 20 persen menggunakan tenaga listrik yang bersumber dari energi baru dan terbarukan.
Sebagaimana diketahui, sasaran Kebijakan Energi Nasional yang telah dirancang Dewan Energi Nasional pada 2012 menargetkan tercapainya bauran energi primer yang optimal, antara lain pada tahun 2025 pangsa EBT mencapai paling sedikit 25 persen, dan pada tahun 2050 paling sedikit 40 persen.
Selain itu, sasaran bauran energi lainnya adalah untuk mengurangi penggunaan minyak bumi menjadi lebih kecil dari 25 persen pada tahun 2025 dan lebih kecil dari 20 persen pada tahun 2050.
Sebelumnya, Kementerian ESDM akan merombak struktur anggaran khususnya pada Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi Kementerian ESDM, pada RAPBN 2016.
"Tahun depan (2016) kami ingin mendorong suatu perubahan besar-besaran dalam struktur pendanaan. Selama ini energi baru dan terbarukan selalu mendapat porsi yang termarjinalkan," kata Menteri ESDM, Sudirman Said, di Jakarta, Senin (29/6/2015).
Menurut dia, sudah semestinya kebijakan energi nasional harus berdasarkan pada kebijakan energi yang terbarukan, sedangkan yang terjadi selama ini ialah sektor tersebut kurang mendapat perhatian.
Dalam sejumlah kesempatan lainnya, dia juga menilai seluruh jajaran pemerintahan perlu menyiapkan terobosan untuk memberdayakan energi baru terbarukan guna mengurangi ketergantungan pada pihak asing.
"Kita tidak akan terus menjadi konsumen dari energi terbarukan dan konservasi, tapi kita harus menjadi partner dari kegiatan investasi pada industri ini," kata Said di Jakarta, Senin (13/7/2015). (Antara)
Berita Terkait
-
Pengisian Baterai Kendaraan Listrik Meningkat Hampir Tiga Kali Lipat pada Nataru 2025/2026
-
Insentif Kendaraan Listrik Dihentikan, Untung atau Buntung?
-
Desain Mobil China Dinilai Hanya Bisa Plagiat dan Minim Inovasi
-
5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
-
5 Fakta Nasib Insentif Mobil Listrik 2026, Menkeu Purbaya Akui Belum Terima Proposal
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Berapa Harga Mobil Bekas Toyota Yaris 2011? Kini Sudah di Bawah 90 Juta, Segini Pajaknya
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
Pilihan
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
Terkini
-
Kekayaan Ridwan Kamil dan Atalia Praratya yang Dikabarkan Cerai
-
Merger BUMN Karya Tuntas Awal 2026, BP BUMN Ungkap Update Terkini
-
Target Harga BUMI di Tengah Aksi Jual Saham Jelang Tahun Baru
-
HET Beras Mau Dihapus
-
Dana Jaminan Reklamasi 2025 Tembus Rp35 Triliun, Syarat Wajib Sebelum Operasi!
-
Harga Beras Bakal Makin Murah, Stoknya Melimpah di 2026
-
DJP Blokir 33 Rekening Bank hingga Sita Tanah 10 Hektare ke Konglomerat Penunggak Pajak
-
Emiten TRON Perkuat Bisnis Kendaraan Listrik, Jajaki Pengadaan 2.000 Unit EV
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
DJP Kemenkeu Kantongi Rp 3,6 Triliun dari Konglomerat Penunggak Pajak