Suara.com - Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri, menyatakan jumlah tenaga kerja asing (TKA) di Indonesia yang mencapai lebih dari 68.000 orang masih terkontrol jika dilihat dari total keseluruhan jumlah penduduk Indonesia.
"Tenaga kerja asing yang masuk Indonesia masih terkontrol, ada sekitar kurang dari 70.000 orang. Jika dibandinkgan dengan 240 juta penduduk Indonesia atau 129 juta angkatan kerja, jumlah ini masih jauh di bawah satu persen," kata politisi asal PKB tersebut dalam seminar dan diskusi nasional "Kebijakan dan Langkah Strategis dalam Pembangunan SDM Indonesia Unggul" di Kampus UI Depok, Kamis (13/8/2015).
Hanif mengatakan Indonesia tidak mungkin mengelak dari tingginya mobilitas sumber daya manusia antarnegara.
Namun demikian, Kemnaker berupaya menjaga agar angka pengangguran tidak meningkat akibat persaingan antara TKA dengan tenaga kerja dalam negeri (TKDN).
Selain membekali tenaga kerja lokal dalam standar kompetensi, pemerintah juga melakukan pengendalian TKA secara maksimal.
Kemnaker telah mengeluarkan instrumen aturan pengetatan TKA, yaitu Permenaker 16/2015 tentang Tata Cara Pengendalian dan Penggunaan TKA.
Dalam aturan tersebut, pemerintah mewajibkan TKA memiliki sertifikat kompetensi atau berpengalaman kerja minimal lima tahun, serta ada jabatan tertentu yang tidak boleh diduduki TKA.
"Jabatan yang diperbolehkan untuk TKA, seperti komisaris dan direksi, serta jabatan yang terkait dengan keahlian khusus dan spesialis, dimana tenaga kerja kita masih kurang," ujar pria berkemeja putih tersebut.
Selain itu, peraturan juga mewajibkan model perekrutan 1 berbanding 10, yakni setiap merekrut satu orang TKA, perusahaan tersebut harus merekrut 10 TKDN sebagai pendampingan untuk alih teknologi dan ilmu.
Berdasarkan data Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA), Kemnaker mencatat ada 68.762 TKA di Indonesia pada 2014 yang menurun tipis dari tahun lalu sebesar 68.957 orang.
Jumlah TKA terbanyak berasal dari Tiongkok yang mencapai 16.328 orang, Jepang mencapai 10.838 orang dan Korea Selatan mencapai 8.172 orang.
Sementara itu, TKA dari India mencapai 4.981, Malaysia sebesar 4.022 orang, Amerika Serikat sebanyak 2.658 orang, Thailand sebanyak 1.002 orang, Australia sebanyak 2.664 orang, Filipina sebanyak 2.670 orang dan Inggris 2.227 orang. (Antara)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Harga Perak Cetak Rekor 2025, Bagaimana 2026?
-
Emas Antam Stagnan Jelang Tahun Baru, Harganya Masih Rp 2.501.000 per Gram
-
Harga Emas Antam Catat Rekor Penurunan Terburuk Pada Akhir Tahun 2025
-
Dapat Obat Kuat BI, Rupiah Makin Perkasa Lawan Dolar AS ke Level Rp16.739
-
Penumpang KRL Dilarang Bawa Petasan dan Kembang Api
-
Operasional KRL Diperpanjang Hingga Jam 1 Pagi di Malam Tahun Baru, Intip Jadwalnya
-
Layanan Pulih 100 Persen, BSI Pastikan Operasional dan Transaksi Nasabah di Aceh Kembali Normal
-
Kejahatan Siber Serang Industri Pasar Modal, OJK Minta Jaga Data Pribadi
-
BRI Peduli Bantu Pulihkan Psikologis Anak-Anak Korban Bencana Aceh-Sumatra
-
LPDB Koperasi Akselerasi Penyelesaian Dana Bergulir di Provinsi Bali