Suara.com - Otoritas Jasa Keuangan menginisiasi membuat sebuah konsep pembiayaan untuk para pengusaha pemula atau start up. Modal yang diberikan akan meringankan.
Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D. Hadad mengatakan kosep itu disebut sebagai venture fund. Pembiayaan yang diberikan kepada para start up bukan berupa pinjaman.
Muliaman menjelaskan banyak para pengusaha pemula sulit mendapatkan pinjaman dari bank. Sebab mereka tidak mempunyai rekam jejak usaha 'sukses'.
"Banyak start up ini susah, mungkin kasih pinjaman. Tapi kan berat, karena harus cicil dan sebagainya. Fund itu nggak kasih pinjmanan, tapi kasih participation, bersama menjadi pemilik. Dengan catatan 5 tahun akan keluar dan dimasukan ke bank. Dan dia bisa masuk pasar modal untuk go publik," papar Muliaman dalam pertemuan terbatas dengan sejumlah wartawan di Gedung WTC, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat akhir pekan lalu.
Muliaman mengungkapkan sumber dana venture fund itu datang dari publik. Dengan cara dimasukan ke dalam bursa pasar modal.
"Nanti akan diawasi pasar modal dan tercatat di pasar modal," paparnya.
Industri kreatif diuntungkan
Salah satu yang diuntungkan dari dana permodalan ini adalah industri kreatif. Semisal industri perfilman. Namun dalam bentuk sistem permodalan berbeda, yaitu dengan sistem crowd fund.
"Misal ada bintang film terkenal ingin membuat film. Terus dia umukan ke followernya, saya ingin membuat film, apakah Anda akan biayai atau tidak. Nantinya film dibuat berdasarkan dana yang terkumpul itu. Dari hasil penjual film, keuntungan itu yang dibagi rata," jelas dia.
Sistem seperti itu juga akan diatur oleh OJK. "Crowd fund, yang menjanjikan return ini yang akan diatur. Kalau yang sifatnya sosial tidak akan kita sentuh. Semisal arisan," jelas dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
-
Rupiah Bangkit Perlahan, Dolar AS Mulai Terpojok ke Level Rp16.760
-
2 Profesi Ini Paling Banyak Jadi Korban Penipuan di Industri Keuangan
Terkini
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Fenomena Discouraged Workers: Mengapa Jutaan Warga RI Menyerah Cari Kerja?
-
Prabowo Mau Temui Donald Trump, Bahas 'Kesepakatan Baru' Tarif Dagang?
-
Di Balik Tender Offer Saham PIPA Oleh Morris Capital Indonesia
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Geliat Properti Akhir Tahun: Strategi 'Kota Terintegrasi' dan Akses Tol Jadi Magnet Baru
-
AS Incar Mineral Kritis Indonesia demi Diskon Tarif Ekspor Sawit dan Kopi
-
Obral Insentif! ESDM Lelang 8 Blok Migas Tahap III: Ada 'Raksasa' Papua 15 Miliar Barel
-
'Uang Nganggur' di Bank Tembus Rp2.509,4 triliun, OJK Ungkap Penyebabnya
-
DOOH, NINE dan INSP Resmi Lepas Gembok, Saham Bakrie Kena Suspend