Suara.com - Indonesia akan menjalanankan sistem asuransi pertanian dalam waktu dekat. Petani diklaim akan untungkan jika ikut asuransi ini.
Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman D. Hadad menjelaskan pihaknya akan bertemu dengan Kementerian Pertanian dan konsosrsiu asuransi milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Mekanisme sistem asuransi pertanian ini sudah jadi.
"Mekanise kerjanya, pemerintah bersedia memberikan subsidi premi. Sebagian dibayar pemerintah dan sebagaian dibayar petani," jelas Muliaman dalam pertemuan terbatas dengan sejumlah wartawan di Gedung WTC, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta Pusat akhir pekan lalu.
Muiaman memaparkan asuransi pertanian ini pertama dibentuk di Indonesia. Sebab sektor perbankan tidak banyak yang ingin memberikan pinjaman ke petani.
"Sekarang petani dihindari bank, karena kalau kenapa-kenapa petani nggak bisa bayar. Kalau bank ingin memberikan kredit, tapi kalau gagal panen akan menjadi NPL (kredit macet) itu kreditnya," jelas Muliaman.
Muliaman menjelaskan di asuransi pertanian ini, petani mendapatkan ganti rugi jika gagal panen. Jumlahnya Rp6 juta perhektar.
"I hektar, pertani cukup bayar Rp30 ribu untuk asuransinya. Kalau gagal panen biaya pendanaannya dan sebagainya diganti," jelas dia.
Ke depan, Indonesia terobsesi membuat bank pertanian. "Iya bertahap, kalau dianggap perlu saya sih terbuka saja," paparnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Jelang Akhir Tahun Realisasi Penyaluran KUR Tembus Rp240 Triliun
-
Jabar Incar PDRB Rp4.000 Triliun dan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
BRI Insurance Bidik Potensi Pasar yang Belum Tersentuh Asuransi
-
Cara SIG Lindungi Infrastruktur Vital Perusahaan dari Serangan Hacker
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025