Suara.com - Mayoritas petani di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, beralih menanam sayuran dari padi selama musim kemarau berlangsung di wilayah setempat.
"Sejumlah petani menyiasatinya dengan menanam sayuran sebagai ganti padi di lahan yang mereka garap, karena kemarau belum usai," kata Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Kabupaten Bekasi Nurahman Kosim di Cikarang, Sabtu (22/8/2015)
Menurut dia, terdapat hampir ratusan petani di wilayah itu yang awalnya mengandalkan padi untuk mengisi sawah mereka beralih menanam sayur-sayuran.
"Adapun jenis sayuran yang mereka garap seperti cabai, sawi kangkung dan jenis lainnya," katanya.
Menurutnya, para petani memilih sayuran tersebut, karena daya tahannya terhadap cuaca dan musim kemarau yang lebih kuat daripada padi dan masa tanamnya pun lebih cepat.
"Faktor lainnya para petani padi memilih menanam sayuran, karena harus menyambung hidup selama kemarau serta untuk menghindari kerugian yang besar," katanya.
Dikatakan Nurahman, kondisi itu berlangsung di Kecamatan Cibarusah, Kecamatan Babelan, dan Kecamatan Tambun.
Wilayah itu saat ini mengalami kekeringan yang cukup parah sejak Juli 2015 karena berada pada lahan yang jauh dari sumber air.
"Rata-rata pertanian di lokasi itu sudah kering. Banyak petani merugi karena penennya gagal sehingga harus beralih ke tanaman alternatif," katanya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional