Suara.com - Sentimen positif dari dalam negeri mendorong penguatan Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada Selasa (6/10/2015) IHSG dibuka bergerak menguat 37,57 poin atau 0,87 persen menjadi 4.381,27. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak naik 9,62 poin (1,31 persen) menjadi 743,32.
Kepala Riset First Asia Capital David Nathanael Sutyanto, menilai akan dirilisnya paket kebijakan ekonomi jilid III oleh Pemerintah menjadi harapan baru bagi investor saham di dalam negeri, pasar optimis ekonomi Indonesia ke depan akan tumbuh solid.
"Dalam paket kebijakan selanjutnya, Pemerintah cukup fokus untuk meningkatkan daya beli masyarakat, situasi itu akan mendorong permintaan produksi tumbuh, salah satu kebijakan yang diapresiasi pasar yakni penurunan harga bahan bakar minyak," katanya.
Ia mengharapkan penurunan harga BBM dapat mendorong harga bahan pokok sehingga dapat lebih dijangkau masyarakat, sehingga target inflasi empat persen plus minus satu persen dapat tercapai yang akhirnya juga dapat membuat nilai tukar rupiah bergerak stabil.
"Nilai tukar rupiah yang stabil akan membuat dunia usaha kondusif yang akhirnya mendorong kinerja perusahaan terutama yang tercatat di BEI," tambah David.
Sementara itu,Kepala Riset Mandiri Sekuritas, John Rachmat dalam kajiannya mengemukakan bahwa IHSG sebagai indeks yang paling terkoreksi di kawasan Asia, menjadi salah satu indeks yang mengalami rebound paling besar. Ia memperkirakan IHSG akan terus menguat hingga beberapa pekan ke depan.
"Data pengangguran ekonomi Amerika Serikat yang di bawah ekspektasi mendorong pasar saham global termasuk IHSG bergerak naik dalam jumlah yang signifikan," kata John Rachmat.
Ia menyarankan beberapa saham yang dapat dicermati dalam jangka pendek ini diantaranya saham Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), Ciputra Development Tbk (CTRA), Wijaya Karya Beton Tbk (WTON), dan Semen Indonesia Tbk (SMGR).
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng naik sebesar 149,00 poin atau 0,68 persen menjadi 22.003,50, indeks Nikkei naik 219,24 poin (1,22 persen) menjadi 18.224,73, dan indeks Straits Times menguat 30, poin (2,08 persen) ke posisi 2.851,25. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Pergerakan IHSG Hari Ini: Pasar Diuji, Faktor-faktor Ini Mungkin Jadi Penentu
-
IHSG Berbalik Menguat, Cek Daftar Saham yang Cuan Pagi Ini
-
Shutdown AS Diabaikan, IHSG 'Pertahankan'Level 8.000 di Tengah Tekanan Jual Asing
-
Pemicu IHSG Terus Bergerak Loyo dalam Dua Hari Ini
-
Awal Oktober Merah, IHSG Dihantam Aksi Profit Taking Saham Big Caps
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
Terkini
-
Nasib KFC: Tutup 19 Gerai dan PHK 400 Pekerja
-
Freeport Berhenti Beroperasi Sementara, Fokus Temukan 5 Karyawan yang Terjebak Longsor
-
Kelakar Mau Dipukul Bupati, Menkeu Purbaya: Transfer ke Daerah Dipangkas Biar Bersih dan Efektif
-
Menkeu Purbaya Sebut Pemerintah Mau Buat Kawasan Industri Hasil Tembakau
-
Inflasi Tembus 0,18 Persen, Bank Indonesia : Kenaikan Harga Emas Jadi Biang Kerok
-
Jadi BP BUMN, 12 Poin Penting Perubahan UU BUMN: Wamen Dilarang Jadi Komisaris
-
Mulai Bangkit, Rupiah Makin Perkasa Lawan Dolar Amerika Serikat
-
Daftar Konglomerat Kelas Kakap yang Beli Patriot Bond, Ada Barito Hingga Djarum
-
Sah! Kementerian BUMN Berubah Jadi Badan Pengatur BUMN
-
Lowongan Kerja dan Gaji PT KAI Commuter Oktober 2025, Ada 8 Posisi Lulusan D3 dan S1