Suara.com - Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan saat ini pemerintah tengah memacu industri alas kaki yang dinilai akan mampu menyerap banyak tenaga kerja. Pengembangan industri ini juga untuk mendongkrak ekspor sepatu ke pasar global.
Kementerian Perindustrian mencatat penciptaan devisa dari industri alas kaki sebesar 4,11 miliar dolar AS atau 2,33 persen dari total ekspor nasional pada tahun 2014.
Dari sisi lapangan kerja, industri ini menyumbang lapangan kerja sebanyak 643 ribu orang yang setara dengan 4,21 persen dari tenaga kerja industri manufaktur.
Selain alas kaki, pemerintah juga memacu industri padat karya, seperti tekstil dan makanan serta minuman.
"Ini membuktikan pemerintah ingin industri padat karya yang mempekerjakan tenaga kerja dalam jumlah besar ini terus berkembang," kata Saleh Husin dikutip dari laman Kementerian Perindustrian, Selasa (6/10/2015).
Adapun pangsa pasar alas kaki buatan Indonesia di pasar dunia sebesar 2,85 persen pada 2014 dan menduduki peringkat 6 besar setelah Cina, Italia, Vietnam, Jerman, dan Belgia.
Hal tersebut memperlihatkan bahwa industri alas kaki mempunyai peluang untuk terus meningkatkan ekspor.
Sementara itu, Kepala BKPM Franky Sibarani menyatakan pemerintah ingin mengomunikasikan kepada publik dan investor bahwa ketika marak pemberitaan tentang PHK, ternyata banyak perusahaan sektor padat karya yang tetap melaksanakan realisasi proyek investasi dan mampu menyerap tenaga kerja.
Terdapat 16 perusahaan yang terdiri dari 11 PMA dan lima perusahaan PMDN investasi padat karya di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Serapan tenaga kerja sedikitnya 121.285 orang dalam kurun waktu lima tahun (2015-2019).
Nilai total rencana investasi sebesar Rp18,9 triliun dan total realisasi investasi sebesar Rp11,4 triliun (sampai dengan September 2015) dengan total perkiraan nilai ekspor sebesar 1,3 miliar dolar AS.
Perusahaan yang bergerak di bidang industri kulit, barang dari kulit dan sepatu tersebut, antara lain PT. Pou Yuen Indonesia, Chang Shin Reksa Jaya, Adis Dinamika Sentosa, Feng Tay Indonesia Enterprises, Parkland World Indonesia, Selalu Cinta Indonesia, dan Seng Dam Jaya Abadi.
Sementara, industri tekstil ialah Sri Rejeki Isman, Jaya Perkasa Textile, Rayon Utama Makmur, Nesia Pan Pacific Clothing, Eco Smart Garment Indonesia, Delta Merlin Dunia Textile, Delta Merlin Sandang Textile, Apparel One Indonesia dan Jaya Perkasa Textile.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Menkeu Purbaya Janji Hentikan Sisa Anggaran Menumpuk di Akhir Tahun
-
Bos SMGR Akui Persaingan Industri Semen RI Makin Ketat
-
Pertamina Mau Gabung 3 Anak Usaha, DPR: Sesuai Keinginan Danantara
-
Rusun Jadi Fokus Solusi Pemukiman yang Semakin Mahal di Jakarta
-
Tidak Gratis, Pindahkan Rp 200 Triliun ke 5 Bank Menkeu Purbaya Minta Bunga Segini!
-
BNI Sambut Penempatan Dana Pemerintah, Tapi Minta Beberapa Penjelasan
-
5 Perumahan di Bekasi Utara Cocok untuk Milenial, Harga Mulai Rp 300 Jutaan
-
Rp 70 Miliar Milik Nasabah Hilang Karena Dibobol? Ini Kata BCA
-
Pengamat: Reshuffle Prabowo Lebih Bernuansa Politis Ketimbang Respons Tuntutan Publik
-
Kisah Harjo Sutanto: Orang Terkaya Tertua, Pendiri Wings Group