Suara.com - Menteri Perhubungan Ignasius Jonan memilih fokus pada pemerataan pembangunan dibandingkan proyek kereta cepat yang menghubungkan Jakarta dan Bandung.
"Saya pernah ditanya sama teman saya. Dia katanya sehabis naik kereta cepat dari Roma ke Milan. Lalu dia nanya, kapan Indonesia punya kereta cepat? Saya bilang masih lama. Wong pemerataan pembangunannya saja belum merata seluruhnya dan prioritas," kata Jonan saat menghadiri acara Rembuk Nasional: Satu Tahun Pemerintahan Jokowi-JK di Kemang, Jakarta Selatan, selasa (20/10/2015).
Ia menambahkan pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla sekarang masih fokus pada pemerataan pembangunan sesuai dengan program Nawa Cita yang dicanangkan pada waktu kampanye Pemilihan Presiden 2014.
"Pembangunan yang merata itu jadi fokusnya. Kalau kereta cepat sekarang belum perlu," katanya.
Jonan mengatakan program pemerataan pembangunan dapat membantu masyarakat di luar Pulau Jawa meningkatkan perekonomian, terutama memangkas biaya logistik yang tinggi.
"Sekarang kalau fokusnya di Jawa terus, yang di luar Pulau Jawa bagaimana. Biaya logistik juga jadi mahal, perekonomian mereka nggak bergerak. Makanya kita fokus ini saja dulu. Kita bisa memangkas biaya logistik yang tinggi," kata dia.
Berita Terkait
-
Jonan Beberkan Apa yang Sudah Dikerjakannya Selama Setahun
-
Menhub Belum Terima Proposal Konsorsium KA Cepat Jakarta-Bandung
-
Presiden Tunjuk Wika Pimpin Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung
-
Menteri Rini Ungkap Alasan Proposal Kereta Cepat Jepang Ditolak
-
Batal Garap KA Cepat, Kerjasama Indonesia-Jepang Tetap Baik
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Pembangunan Akses Tol Bitung oleh Paramount Land Capai 80 Persen
-
PNM Bersama Holding Ultra Mikro Wujudkan Akses Keuangan Merata
-
Leony, Warisan Bisa Dikecualikan dari Pajak Penghasilan Tapi BPHTB Mengintai
-
Luhut Temui Aliansi Ekonom Indonesia, Bahas 7 Tuntutan ke Pemerintah
-
Cadangan Migas Baru Ditemukan di Muara Enim
-
Bandara Supadio Mulai Layani Penerbangan Internasional
-
Kemendag Ultimatum Gold's Gym, Harus Ganti Rugi Anggota Usai Penutupan Gerai Mendadak
-
Menkeu Purbaya Resmi Guyur Dana Jumbo Rp 200 Triliun ke Perbankan
-
Pabrik Baja di Surabaya Tumbang Imbas Gempuran Produk Impor
-
Emas Antam Kembali Mahal, Harganya Rp 2.095.000 per Gram