Suara.com - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (28/10/2015) ditutup melemah sebesar 65,31 poin seiring aksi ambil untung pelaku pasar merespon pergerakan bursa saham di kawasan Asia yang terkoreksi.
IHSG BEI ditutup melemah 65,31 poin atau 1,39 persen menjadi 4.608,74. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 14,75 poin (1,82 persen) menjadi 795,98. "Koreksi yang terjadi pada mayoritas bursa saham di kawasan Asia mendorong pelaku pasar di dalam negeri melakukan aksi ambil untung," kata Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya di Jakarta.
Ia menambahkan bahwa harga minyak dunia yang masih dalam tren pelemahan menambah pengaruh bagi psikologis pelaku pasar di dalam negeri untuk mengamankan aset sahamnya dengan melakukan aksi jual. "Harga komoditas yang belum membaik membuat investor khawatir terhadap ekonomi Indonesia, komoditas merupakan salah satu sumber ekspor bagi Indonesia," katanya.
Namun secara teknikal, lanjut dia, posisi IHSG yang masih mampu mempertahankan di atas level psikologis di 4.582 poin maka�potensi pergerakan naik ke depannya masih akan terbuka lebar menuju level batas atas di 4.696 poin.
Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer mengharapkan bahwa salah satu agenda kunjungan Presiden Joko Widodo ke Amerika Serikat (AS) untuk bergabung dengan pakta perdagangan Trans-Pacific Partnership (TPP) dapat memberikan dukungan positif bagi para pengusaha Indonesia. "Pemerintah Indonesia akan menggodok wacana bergabung ke TPP dan akan memutuskannya dalam waktu dekat. Langkah tersebut diharapkan dapat mendorong pengusaha dalam negeri untuk memperluas pangsa pasar luar negeri dan meningkatkan daya saing," katanya.
Selain itu, lanjut dia, langkah pemerintah melalui paket kebijakan ekonomi V, yakni revaluasi aset, menghilangkan pajak berganda dana investasi real estate, properti dan infrastruktur serta deregulasi di bidang perbankan syariah juga diharapkan dapat menciptakan ekonomi dalam negeri dapat menghadapi kondisi dari perlambatan ekonomi global.
Sementara itu, tercatat frekuensi saham di BEI mencapai 247.505 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 6,64 miliar lembar saham senilai Rp5,55 triliun. Sebanyak 100 saham naik, 186 saham turun, 93 saham tidak bergerak.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng turun 186,16 poin (0,80 persen) menjadi 22.956,57, indeks Nikkei naik 125,98 poin (0,67 persen) ke level 18.903,02, dan Straits Times melemah 12,02 poin (0,39 persen) ke posisi 3.040,51. (ANTARA)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Lowongan Kerja KAI Properti untuk 11 Posisi: Tersedia untuk Semua Jurusan
-
Cukai Tembakau Tidak Naik, Ini Daftar Saham yang Diprediksi Bakal Meroket!
-
IHSG Cetak Rekor Pekan Ini, Investor Asing Banjiri Pasar Modal Indonesia
-
Cara Hemat Rp 10 Juta dalam 3 Bulan untuk Persiapan Bonus Natal dan Tahun Baru!
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Beda Jenjang Karier Guru PNS dan PPPK, Apakah Sama-sama Bisa Naik Jabatan?
-
Menkeu Purbaya Yakin Rupiah Menguat Selasa Depan
-
Pertamina Luruskan 3 Kabar Bohong Viral Akhir Pekan Ini
-
Lakukan Restrukturisasi, Kimia Farma (KAEF) Mau Jual 38 Aset Senilai Rp 2,15 Triliun