Suara.com - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan perusahaan Amerika Serikat berminat menanamkan modal ke Indonesia di sektor kelistrikan sebesar 1 miliar dolar AS sebagai hasil kunjungan Presiden Joko Widodo ke negara Paman Sam.
Deputi Bidang Pengendalian dan Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (29/10/2015), mengatakan investasi tersebut akan diberikan dalam jangka waktu lima tahun mendatang. "Nilai investasi 1 miliar dolar AS tersebut akan ditempatkan tidak hanya di bidang pembangkit listrik, tetapi juga akan ditempatkan di sektor kesehatan dan sektor migas," kata Azhar. Investasi tersebut merupakan salah satu pionir di AS dalam sektor pembangkitan tenaga listrik.
Selain di sektor kelistrikan, Kepala BKPM Franky Sibarani menuturkan pihaknya telah melakukan pertemuan dengan salah satu perusahaan AS yang bergerak di bidang farmasi. Perusahaan tersebut menyampaikan minatnya untuk berinvestasi di Indonesia dengan membangun fasilitas riset dan pengembangan (research and development). "Ini kami apresiasi positif dan telah diidentifikasi sebagai suatu minat yang harus dikawal oleh Marketing Officer Amerika Eropa serta Indonesian Investment Promotion Center (IIPC) New York," katanya.
Franky menambahkan, fasilitas riset dan pengembangan dipastikan membutuhkan modal besar sehingga ada beberapa hal yang jadi perhatian dalam investasinya. "Untuk industri farmasi memang disarankan untuk memiliki fasilitas riset dan pengembangan apabila ingin masuk ke pasar IndonesIa," katanya.
Sebelumnya, BKPM juga mencatat minat investasi AS di sektor ekonomi kreatif senilai 40 juta dolar AS.
Presiden Jokowi sendiri, sebelum mempercepat kepulangannya ke Tanah Air, telah menyaksikan pengumuman dan penandatanganan kesepakatan-kesepakatan bisnis "Business to Business" antara perusahaan-perusahaan AS dengan Indonesia. Kesepakatan bisnis yang diumumkan itu akan direalisasikan dalam jangka waktu satu hingga lima tahun sejak 2015 senilai 2,4 miliar dolar AS.
Proyek bisnis itu terdiri atas bidang usaha industri minuman ringan dan distribusinya, industri pakan ternak dan pemanis dari jagung, industri remanufaktur suku cadang alat berat, pembangkit listrik, industri percetakan uang logam dan pengaman uang kertas. (ANTARA)
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
-
Menkeu Purbaya Klaim Gugatan Tutut Seoharto Sudah Dicabut, Tapi Perkara Masih Aktif
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
Terkini
-
Kementerian BUMN Dilebur ke Danantara? Erick Thohir: Saya Tidak Tahu!
-
Kemenhub Gelontorkan Rp 3,7 Triliun Buat Sistem Transportasi Atasi Macet di Medan dan Bandung
-
Menkeu Purbaya Klaim Gugatan Tutut Seoharto Sudah Dicabut, Tapi Perkara Masih Aktif
-
3 Kandidat yang Akan Jabat Menteri BUMN Sementara
-
Bisnis Perawatan dan Perbaikan Bangunan Mulai Menggeliat
-
Syarat Take Over KPR, Harga Rumah Lebih Murah Daripada Beli Baru?
-
Berapa Gaji PPPK Paruh Waktu Lulusan SMA? Diatas Standar Kelayakan Hidup
-
Perusahaan TV Kabel Sky Fokus Streaming, Ratusan Karyawan Jadi Korban
-
BPJS Ketenagakerjaan Laksanakan Pasar Budaya K3 di PT Kahatex, Implementasi dari Permenaker
-
Ekonomi Dunia di Ambang Melambat, Bos BI Ungkap Biang Keroknya