Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Tamba Hutapea menilai peringkat kemudahan berusaha atau "Ease of Doing Business" (EODB) 2016 di Indonesia yang menempati posisi 109 tidaklah pantas.
"Kalau dilihat dari realisasi investasi, pengaruh peringkat EODB tidak signifikan. Tapi dari sisi image building (membangun citra), sebagai negara yang gencar mempromosikan investasi baik di dalam maupun luar negeri, kurang elok kita di posisi di atas 100," katanya dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (28/10/2015).
Sebelumnya, peringkat Indonesia dalam survei kemudahan berusaha bagi perusahaan usaha kecil dan menengah 2016 yang dirilis Grup Bank Dunia naik dari ranking 120 menjadi 109 dari 189 negara yang disurvei. Kenaikan 11 peringkat itu berdasarkan survei yang diambil sepanjang 2 Juni 2014-1 Juni 2015 di dua lokasi yaitu DKI Jakarta dan Surabaya.
Menurut Tamba, peringkat kemudahan berusaha memang tidak langsung berpengaruh terhadap realisasi investasi. Buktinya, tambah dia, realisasi investasi Indonesia terus meningkat meski peringkat EODB masih di atas 100.
"Peringkat ini kan 'image' (citra) kita. Meski ini juga jadi koreksi untuk kita perbaiki," katanya.
Lebih lanjut, Tamba berpendapat, jika melihat dari ranking Indonesia yang ada di atas peringkat 100, Bank Dunia seharusnya khawatir jika harus mengucurkan pinjaman kepada Indonesia. "Saya selalu bilang, kalau dilihat ranking kita, seharusnya pihak Bank Dunia tidak meningkatkan portofolio pinjamannya. Sementara, mereka lihat sendiri portofolio kita terus meningkat," katanya.
Suara.com - Ia bahkan menuturkan, sejumlah negara Afrika pernah menduduki peringkat di bawah 100, lebih tinggi dari Indonesia dalam laporan tersebut. Padahal, menurut dia, iklim berusaha di Indonesia dinilai jauh lebih baik ketimbang di Afrika.
"Tahun 2014 itu negara Afrika, Rwanda dan Uganda itu ada di atas kita yang rankingnya 128. Sempat saya tanyakan juga ke kawan di Bank Dunia, 'Kalau memilih untuk investasi, lebih baik mana Afrika atau Indonesia?', mereka cuma ketawa saja," katanya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
-
Menkeu Purbaya Klaim Gugatan Tutut Soeharto Sudah Dicabut, Tapi Perkara Masih Aktif
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
Terkini
-
Daftar Nama Menteri BUMN dari Masa ke Masa: Erick Thohir Geser Jadi Menpora
-
Stok BBM di SPBU Swasta Langka, Pakar: Jangan Tambah Kuota Impor, Rupiah Bisa Tertekan
-
Emiten Farmasi RI Bangun Pabrik Besar di Australia, Targetkan Jadi Raja Co-Packaging
-
IHSG Berakhir Memerah Imbas Keputusan Suku Bunga The Fed
-
Pembangkit Listrik Utama di Bali Tak Terdampak Banjir Bandang, Tetap Operasi Optimal
-
Menkeu Purbaya Setuju Tambah Bansos Beras 10 Kg Plus Minyak 2 Liter
-
Dibanding Dilebur ke Danantara, Pengamat Sarankan Prabowo Bubarkan Kementerian BUMN
-
Menkeu Purbaya Diingatkan Agar Penindakan Rokok Ilegal Harus Jadi Prioritas
-
Kementerian BUMN Dilebur ke Danantara? Erick Thohir: Saya Tidak Tahu!
-
Kemenhub Gelontorkan Rp 3,7 Triliun Buat Sistem Transportasi Atasi Macet di Medan dan Bandung