Suara.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral terus mendorong gas bumi menjadi bahan bakar penyedia listrik di masa mendatang.
Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM IGN Wiratmaja Puja dalam Sarasehan Stakeholder Gas Bumi Nasional 2015 di Kuta, Bali, Senin mengatakan potensi gas yang besar harus bisa memenuhi kebutuhan rakyat Indonesia akan listrik.
"Di Indonesia, masih ada 14 persen masyarakat kita yang belum konsumsi listrik. Persentasenya kecil, tapi kalau dikali jumlah penduduk kita yang 250 juta jiwa, 14 persen itu sekitar 40 juta jiwa. Itu banyak sekali," katanya.
Menurut dia, jika bisa mendorong gas bumi sebagai sumber penyedia listrik, diharapkan bisa membantu realisasi proyek pembangkit listrik 35.000 megawatt (MW).
Dalam proyek pembangkit listrik 35.000 MW yang dicanangkan oleh pemerintah hingga 2019, sebanyak 20.000 MW diantaranya akan bersumber dari batu bara, 13.000 MW menggunakan bahan bakar dari gas bumi, dan 3.700 MW dari energi baru terbarukan.
"Targetnya 1.000 mmscfd atau 13.000 MW menggunakan bahan bakar dari gas bumi. Itu untuk industri, juga untuk ikut bangun listrik," katanya.
Dengan memanfaatkan gas bumi, diharapkan Indonesia baik siang maupun malam hari akan sama terangnya.
"Indonesia itu kalau siang ya Indonesia, kalau malam hari hanya Jawa-Bali karena yang terang (ada listrik) cuma itu. Ini tantangan kita bagaimana caranya membangun infrastruktur, fasilitas, sistem dan apapun supaya malam hari Indonesia tetap Indonesia," katanya.
Wiratmaja menuturkan peran gas bumi untuk membangun Indonesia siang dan malam merupakan tantangan besar yang kini dihadapi.
Maka, hal utama yang perlu dilakukan adalah mengubah paradigma gas bumi bukan hanya sebagai komoditas yang bisa mendulang pendapatan negara, namun sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi. (Antara)
Berita Terkait
-
Bisakah Mobil Listrik Dikonversi Jadi Mobil Bensin? Teknologi Baru Ini Buka Peluang
-
Kesalahan Fatal Pemilik Mobil Listrik Dalam Melakukan Pengisian Daya Baterai
-
Gagang Pintu Tarik Pada Mobil Baru Segera Dilarang, Terlihat Futuristik Tapi Kurang Aman
-
Tinggalkan Logistik Konvensional, JBL Mulai Transisi Gunakan Truk Listrik
-
Cuma Modal Ini, Tagihan Listrik PLN Diskon 50 Persen! Gaya Hidup Hijau Dapat Cuan
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Analis Beri Peringatan: Reshuffle Menkeu Bisa Ancam Peringkat Utang Indonesia
-
Usai Ratas dengan Prabowo, Menkeu Purbaya: Ekonomi Akan Tumbuh Lebih Cepat
-
Cek Fakta: Benarkah Ada PHK Massal di PT Gudang Garam?
-
Saham Perbankan Rontok Setelah Sri Mulyani Dicopot, OJK Minta Investor Tidak Panik
-
Rahasia Saldo DANA Kaget untuk Kamu, Klaim 3 Link Aktif Ini Sebelum Kehabisan
-
Gaji DPR Turun Drastis, Dasco: Beban Negara Berkurang, Legislator Bekerja Lebih Baik
-
Pelaksana Ketua LPS Segera Diumumkan, Gantikan Purbaya Yudhi Sadewa
-
Apa Itu Scalper? Strategi Andalan Yudo Sadewo Anak Menkeu di Dunia Kripto, Punya Kesan Negatif
-
Adu Aset Properti Menkeu Purbaya vs Sri Mulyani, Keduanya Tersebar di Berbagai Kota
-
Apa Itu NJOP? Pengertian, Fungsi dan Cara Menghitungnya