Suara.com - Pemerintah belum lama ini mengeluarkan kebijakan bebas visa bagi 75 negara yang ingin berkunjung ke Indonesia. Ternyata, dengan adanya kebijakan tersebut, kunjungan wisatawan asing pada September 2015 mengalami kenaikan sebesar 9,84 persen atau sekitar 869, 2 ribu orang dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"Ini sektor pariwisata mengalami kenaikan sebesar 9,48 persen menjadi 869,2 ribu. Kalau tahun sebelumnya itu kan 791,3 ribu. Jadi penyebabnya ada kebijakan bebas visa kan dari 47 negara terus di tambah menjadi 75 negara," kata Suryamin saat menggelar konferensi pers di kantor BPS, Jakarta Pusat, Senin (2/11/2015).
Selain itu, dengan adanya tren peningkatan kunjungan wisatawan asing ke Indonesia, memberikan dampak positif bagi industri perhotelan di Indonesia. Tingkat Penghunian Kamar (TIK) Hotel berbintang pada September 2015 di e7 provinsi di Indonesia mencapai rata-rata 56,26 persen atau naik 2,05 pin dibandingkan TPK September 2014 yang sebesar 54,21 persen.
Pada September 2015, TPK tertinggi tercatat di Provinsi Bali sebesar 67,65 persen, diikuti dengan Provinsi DI Yogyakarta 63,17 persen dan provinsi Sulawesi Tengah 62,50 persen. Sedangkan TPK terendah di Provinsi Jambi yang tercarar sebesae 36,43 persen.
Suyamin menjelaskan, jika dilihat dari asal negara, kunjungan wisatawan asing terbesar berasal dari lima negara, empat di antaranya mengalami kenaikan jumlah kunjungan ke Indonesia.
"Itu dari Singapura, Cina dan jepang. Sementara kunjungan turis asal Malayasia dan Australia ke Indonesia mengalami penurunan," ungkapnya.
Berdasarkan data BPS, jumlah kunjungan wisatawan asal Singapura mencapai 124. 410 atau naik dari sebelumnya 120.580 orang. Untuk Malaysia dari 104.696 menjadi 104.557 orang. Australia dari 110.985 menjadi 104.544 orang.
Sedangkan turis asal Cina mengalami kenaikan dari 88.861 menjadi 101.752 orang. Jepang dari 45.393 menjadi 53.675 orang
Berita Terkait
-
Program Learning for Life, Upaya Kemenpar Perkuat Pemberdayaan Masyarakat Pariwisata
-
Catatan Rekor Jadi Bahasa Diplomasi Baru: Inilah Inisiatif yang Mengubah Wajah Asia di Mata Dunia
-
Menyelam ke Keindahan: Tempat Snorkeling Terbaik di Karimunjawa
-
Aksi River Clean Up di Bali
-
Ngobrol Santai Bareng Para Duta Besar, Menpar Bicara Peningkatan Turis dan Kualitas Pariwisata
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
Terkini
-
Menkeu Purbaya Yakin IHSG 9.000 Akhir 2025, 10 Tahun Lagi 32.000
-
BP Taskin Apresiasi Program CSR Harita Nickel di Pulau Obi: Dukung Kemandirian Ekonomi
-
Utang RI Tembus Rp 9.138 Triliun, Menkeu Purbaya Minta Jangan Panik
-
Permata Bank Catat Laba Rp 158,9 Triliun, Ini Faktornya
-
BBM di Jawa Timur Dikeluhkan Warga, Komisi XII DPR Siap Cek SPBU yang Mendistribusikan!
-
Buka-bukaan Purbaya Sebelum Dilantik Menkeu: Ekonomi Diperlambat Kebijakan, Semua Kena Pajak
-
Perjalanan Tanjungpinang ke Panggung Nasional, George Santos Bangun Solid Holding dari Nol
-
Harga Pi Network (PI) Meroket Usai Migrasi Mainnet
-
6 Bank Bangkrut di Indonesia, Ini Daftarnya
-
Rupiah Melemah Tipis ke Rp16.612, Dipengaruhi Sanksi AS ke Rusia dan Sentimen Utang Domestik