Suara.com - Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengungkapkan alasan mengapa Indonesia perlu membangun pembangkit listrik 35 ribu megawatt. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah krisis listrik di Indonesia.
Pasalnya, berdasarkan data yang dihimpun oleh Kementerian ESDM, dari 23 sistem kelistrikan nasional, 11 diantaranya mengalami defisit atau kekurangan pasokan listrik. Defisit tersebut yang menyebabkan beberapa daerah kerap kali menikmati pemadaman listrik bergilir.
“Jadi ini memang sudah sangat mendesak. Karena kalau nggak segera dibangun, Indonesia bisa mengalami krisis listrik. Kalau di paksakan tidak membangun, bisa bahaya, karena gardu induk PLN ini usianya sudah uzur,” kata Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan Kementerian ESD, Alihuddin, di kantornya, Jumat (6/11/2015).
Ia menjelaskan, oleh sebab itu, pemerintah menugaskan PT PLN (Persero) membangun pembangkit listrik sampai 5 ribu Megawatt (MW), sedangkan sisanya 30 ribu MVakan digarap perusahaan produsen listrik swasta atau Independent Power Producer (IPP).
"Karena kebutuhan listrik di 2015 diperkirakan 75 ribu MW, sementara kapasitas yang ada saat ini baru hampir 47 ribu MW. Sedangkan di tahun ini, kebutuhan listrik 51,4 ribu MW, dan kapasitas eksisting 44 ribu MW," tegasnya.
Ia menjelaskan, dengan dibangunnya proyek pembangkit listrik 35 ribu MW ini, juga dapat membuat perekonomian di Indonesia tumbuh dengan pesat dan bermanfaat sekali untuk menggerakkan perekonomian di Indonesia.
"Proyek ini juga akan menyerap 301.300 km konduktor alumunium, 2.600 set trafo, dan 3,5 juta ton baja. Tenaga kerja yang bisa terserap secara langsung 650 ribu orang dan 3 juta orang tak langsung. Tingkat Komponen Dalam Negeri yang dibutuhkan sekitar 40 persen dengan investasi 29,2 juta dolar AS," ungkapnya.
Sekedar informasi, 11 daerah yang mengalami kekurangan listrik yakni, Aceh Sumatera Utara dengan pasokan 1.821 MW dan terjadi defisit 5,22 persen. Diikuti Sumatera Barat , Riau dan Jambi 1.277 MW dan defisit 9,79 persen.
Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung kapasitas 1.721 MW dan defisit 8,19 persen. Kalimantan Timur 459 MW dengan catatan defisit 1,04 persen, Kalimantan Barat 362 MW dengan defisit 8 persen, Belitung 35 MW defisitnya 14,90 persen.
Selain itu, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah dengan catatan pasokan 504 MW dengan defisit 9,15 persen, Lombok 204 MW defisitnya 17,35 persen, Sulawesi Utara dan Gorontalo 307 MW dengan defisit 22,94 persen, Kendari 69 MW dan defisitnya 22,38 persen serta Jayapura dengan pasokan 69 MW.
Berita Terkait
-
Tarif Listrik Non-Subsidi dan Bersubsidi Dipastikan Tak Naik Sepanjang November 2025
-
Tak Mau Ceplas-ceplos Lagi! Menkeu Purbaya: Nanti Saya Dimarahin!
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Setahun Berjalan, Hilirisasi Kementerian ESDM Dorong Terciptanya 276 Ribu Lapangan Kerja Baru
-
Bahlil Siap Bersih-Bersih Pejabat Kementerian ESDM yang Main Mata
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 5 Body Lotion Mengandung SPF 50 untuk Mencerahkan, Cocok untuk Yang Sering Keluar Rumah
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Terminal IC Bandara Soekarno-Hatta Kembali Beroperasi 12 November, Khusus Penerbangan Citilink
-
Stok BBM SPBU BP-AKR Makin Banyak, Pesan Base Fuel Lagi dari Pertamina
-
Kementerian PKP Ajak Masyarakat Kenali Program Perumahan Lewat CFD Sudirman
-
Aliran Modal Asing Keluar Begitu Deras Rp 4,58 Triliun di Pekan Pertama November 2025
-
Gaikindo Buka Peluang Uji Coba Bobibos, Solar Nabati Baru
-
Emas Antam Makin Mahal di Akhir Pekan Ini, Capai Hampir Rp 2,3 Juta per Gram
-
Emiten PPRE Raih Kontrak Baru Garap Proyek Anak Usaha ANTM di Halmahera Timur
-
Bhinneka Life Telah Tunaikan Klaim Asuransi Rp 308 Miliar Hingga Semester I-2025
-
IHSG Melesat ke Level Tertinggi Selama Perdagangan Sepekan Ini
-
Gaikindo: Mesin Kendaraan Produk Tahun 2000 Kompatibel dengan E10