Suara.com - Grup Singapore Airlines yang meraih laba operasi sebesar $240 juta sepanjang semester pertama tahun keuangan 2015-16, atau meningkat sebesar $69 juta (+ 40,4%) dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Dengan mengecualikan Tiger Airways, laba operasi Singapore Airlines meningkat sebesar $79 juta (+46,2%) dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi $250 juta.
Dalam siaran pers yang diterima Suara.com, Rabu (11/11/2015), pendapatan Singapore Airlines menurun $345 juta menjadi $7.242 juta (-4,5%). Pendapatan penumpang yang diterbangkan mengalami penurunan sebesar $204 juta atau sebesar 3,5%, terutama disebabkan oleh menurunnya pendapatan penumpang yang diterbangkan dari Perusahaan Induk, karena pengangkutan penumpang dan imbal hasil (yield) mengalami penurunanan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Pendapatan kargo dan kiriman tercatat mengalami penurunan sebesar sebesar $87 juta (-7,9%), karena kedua faktor tersebut yakni tingkat keterisian dan imbal hasil (yield) tertekan dikarenakan adanya kelebihan kapasitas di pasar. Pendapatan layanan engineering mengalami penurunan sebesar $53 juta (-22,5%) yang dilatarbelakangi oleh berkurangnya aktivitas perbaikan pesawat. Pendapatan yang diperoleh pada saat peluncuran tujuh slot pengiriman pesawat A350-900 semula direncanakan untuk FY2017-18 dan FY2018-19 [Lihat Catatan 3] diimbangi oleh penurunan pendapatan insidental lainnya.
Pengeluaran Grup mengalami penurunan sebesar $424 juta menjadi $6.992 juta (-5,7%), di balik penurunan pengeluaran bersih bahan bakar sebesar $458 juta (-16,3%). Harga rata-rata bahan bakar jet lebih rendah 41,1% dibandingkan satu tahun yang lalu, berkontribusi pada pengehematan biaya sebesar $1.158 juta. Ini sebagian diimbangi oleh menguatnya dollar Amerika terhadap dollar Singapura (+$142 juta). Akibatnya, biaya bahan bakar Grup sebelum lindung nilai (hedging) mengalami penurunan sebesar $1.015 juta atau 36,1%.
Penurunan ini sebagian terkikis oleh kerugian lindung nilai (hedging loss) sebesar $545 juta (+$557 juta), akibat dari 57% dari ketentuan bahan bakar Grup untuk setengah tahun dilindung nilai pada harga rata-rata USD106 per barel. Biaya ex-bahan bakar mengalami peningkatan sebesar $34 juta atau 0,7% dari tahun lalu, sebagian disebabkan oleh ekspansi SilkAir dan Scoot.
Berita Terkait
-
Buntut Peretasan Data Jutaan Pelanggan, CEO Maskapai Qantas Kehilangan Bonus Rp3,4 Miliar
-
Promo AirAsia Diskon Hingga 33 Persen untuk Semua Penerbangan!
-
Terungkap Alasan Mengejutkan di Balik Kerugian Maskapai China
-
Korean Air Borong 103 Pesawat Boeing, Nilainya Tembus Rp 586 Triliun
-
Waduh, Dua Maskapai Ini Kena Gugatan karena Jual Kursi Tanpa Jendela
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Usai Ratas dengan Prabowo, Menkeu Purbaya: Ekonomi Akan Tumbuh Lebih Cepat
-
Cek Fakta: Benarkah Ada PHK Massal di PT Gudang Garam?
-
Saham Perbankan Rontok Setelah Sri Mulyani Dicopot, OJK Minta Investor Tidak Panik
-
Rahasia Saldo DANA Kaget untuk Kamu, Klaim 3 Link Aktif Ini Sebelum Kehabisan
-
Gaji DPR Turun Drastis, Dasco: Beban Negara Berkurang, Legislator Bekerja Lebih Baik
-
Pelaksana Ketua LPS Segera Diumumkan, Gantikan Purbaya Yudhi Sadewa
-
Apa Itu Scalper? Strategi Andalan Yudo Sadewo Anak Menkeu di Dunia Kripto, Punya Kesan Negatif
-
Adu Aset Properti Menkeu Purbaya vs Sri Mulyani, Keduanya Tersebar di Berbagai Kota
-
Apa Itu NJOP? Pengertian, Fungsi dan Cara Menghitungnya
-
IHSG Merosot 1,78 Persen, Reshuffle Kabinet Bikin Investor Waspada