Suara.com - Presiden Joko Widodo meresmikan pabrik Kaltim V yang merupakan pabrik pupuk terbesar di Asia Tenggara dan akan memperkuat posisi Indonesia di pasar pupuk internasional.
"Pabrik ini akan memperkuat posisi Indonesia di pasar internasional," kata Dirut PT Kalimantan Timur (PKT) Aas Asikin Idat di Bontang, Kalimantan Timur, Kamis (19/11/2015), pada peresmian pabrik yang merupakan realisasi pertama program pemerintah untuk revitalisasi industri pupuk.
Hadir pada peresmian pabrik pupuk terbesar itu antara lain Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Perindustrian Saleh Husin, dan Kepala Bappenas Sofyan Djalil.
Ia menjelaskan pihak konsorsium kontraktor PT IKPT-Toyo telah menyerahterimakan pabrik yang pembangunannya menelan dana 576 juta dolar AS itu pada 9 November 2015.
Kini pabrik tersebut, lanjut Aas, telah berproduksi dengan baik dengan kapasitas 825 ribu ton amoniak dan 1,5 juta ton urea per tahun, sehingga kapasitas produksi PKT bertambah kini bertambah menjadi 2,74 juta ton amoniak dan 3,43 juta ton urea.
Kaltim V, kata dia, menjadi pabrik pupuk hemat energi terbesar di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara.
Pabrik baru itu menghemat penggunaan gas sebesar 14 mmbtu dibandingkan pabrik yang ada sebelumnya. "Dengan asumsi harga gas tujuh dolar AS, kami bisa menghemat biaya bahan baku hingga Rp1,5 triliun per tahun," ujar Aas.
Pabrik baru itu menyerap tenaga kerja baru untuk operasional sebanyak 250 orang dan selama pembangunan mempekerjakan sekitar 6.000 orang.
Selain meresmikan pabrik Kaltim V, Presiden juga meresmikan pabrik asam fosfat II yang menelan investasi senilai 203 juta dolar AS milik PT Petrokimia Gresik (Petrogres), di Jawa Timur, untuk menekan impor bahan baku pupuk NPK.
PKT dan Petrogres merupakan anak perusahaan PT Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC), di samping tujuh BUMN lainnya yang tergabung dalam induk perusahaan pupuk itu.
Dirut PIHC Arifin Tasrif mengatakan banyak proyek-proyek investasi lainnya yang kini sedang dijajaki dan dalam pelaksanaan untuk menjadikan BUMN pupuk sebagai pemain internasional yang tidak hanya mampu mendukung kedaulatan pangan, namun juga mampu bersaing di pasar dunia.
Proyek yang akan dibangun itu antara lain pabrik asam fosfat dan asam sulfur di Bontang, Kaltim, senilai 225 juta dolar. Proyek tersebut merupakan kerja sama antara PKT dengan Jordan Phospate Mines Company yang penandatangan nota kesepahaman (MoU) dilakukan di hadapan presiden hari ini.
Selain itu, melalui PKT, PIHC juga akan membangun pabrik amonium nitrat senilai 124 juta dolar AS untuk industri pertambangan, konstruksi, dan pertahanan, bekerja sama dengan BUMN lain yaitu PT Dahana.
Pada kesempatan itu, Arifin juga melaporkan sejumlah proyek yang telah diselesaikan tahun ini antara lain pabrik NPK di Cikampek (PT Pupuk Kujang), pembelian kapal amoniak dengan kapasitas 13.800 ton melalui anak perusahaan PT PT Pupuk Indonesia Logistik, yang mampu menghemat biaya distribusi senilai dua juta dolar AS.
Sedangkan proyek yang masih berjalan saat ini di antaranya, proyek amurea II berkapasitas amoniak 660 ribu ton dan urea 570 ribu ton per tahun di Jawa Timur (Petrogres) dan pabrik Pupuk Pusri II B berkapasitas 660 ribu ton amoniak dan 907.500 ton urea per tahun di Palembang, Sumatera Selatan.
"Berbagai proyek tersebut adalah upaya kami untuk mendukung program pemerintah di bidang ketahanan pangan yang selaras dengan program Nawa Cita," kata Arifin.
Sementara itu dalam sambutannya Presiden Joko Widodo menegaskan keberadaan industri pupuk sangat penting untuk mendukung target pemerintah untuk memenuhi kebutuhan pangan dan ekspor.
"Strategi negara ke depan selain memenuhi kebutuhan pangan sendiri, dalam 3-4 tahun harus bisa mengekspor (pangan), dan itu harus didukung oleh industri pupuk," kata Presiden. (Antara)
Berita Terkait
-
Geger Ziarah Roy Suryo Cs di Makam Keluarga Jokowi: 7 Fakta di Balik Misi "Pencari Fakta"
-
Momen Tepuk Sakinah Wali Kota Tegal Bikin Jokowi Ngakak, Nikahi Gadis Solo dengan Saksi Presiden
-
Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
-
Profil Walkot Dedy Yon: Pewaris Tahta Dedy Jaya Group, 2 Kali Cerai, Nikah Lagi Disaksikan Jokowi
-
Dokter Tifa Doakan Orang Tua Jokowi Lapang Kubur Usai Selidiki Silsilah di Makam Keluarga
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Pakar Pangan Menilai Harga Gabah di Masa Pemerintahan Prabowo Menyenangkan
-
Hadirkan Musik Kelas Dunia Melalui Konser Babyface dengan Penawaran Eksklusif BRImo Diskon 25%
-
RDN BCA Dibobol Rp 70 Miliar, OJK Akui Ada Potensi Sistemik
-
ESDM Pastikan Revisi UU Migas Dorong Investasi Baru dan Pengelolaan Energi yang Berkelanjutan
-
Penyaluran Pupuk Subsidi Diingatkan Harus Sesuai HET, Jika Langgar Kios Kena Sanksi
-
Tak Mau Nanggung Beban, Purbaya Serahkan Utang Kereta Cepat ke Danantara
-
Modal Asing Rp 6,43 Triliun Masuk Deras ke Dalam Negeri Pada Pekan Ini, Paling Banyak ke SBN
-
Pertamina Beberkan Hasil Penggunaan AI dalam Penyaluran BBM Subsidi
-
Keluarkan Rp 176,95 Miliar, Aneka Tambang (ANTM) Ungkap Hasil Eksplorasi Tambang Emas Hingga Bauksit
-
Emiten PPRO Ubah Hunian Jadi Lifestyle Hub, Strategi Baru Genjot Pendapatan Berulang