Suara.com - Direktur Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dhani Gunawan Idhat mengakui jika pertumbuhan perbankan syariah di Indonesia masih kalah jauh jika di bandingkan Malyasia.
Hal tersebut dapat dilihat dari market sahre perbankan syariah di Malaysia yang sudah mencapai 24 persen, sedangkan Indonesia hingga saat ini hanya sekitar 4,9 persen.
"Memang kalau dibanding Malaysia kita masih jauh. Terus kalau dilihat total aset kita juga mengalami penurunan tahun ini kan. Sedangkan dia pertumbuhannya semakin cepat," kata Dhani saat menjadi pembicara di Pelatihan Wartawan Otoritas Jasa Keuangan di Hotel Rancamaya, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (21/11/2015).
Selain itu, produk-produk perbankan syariah di Indonesia masih kurang beragam dan tidak inovatif. Hal ini disebabkan Sumber Daya Manusianya yang masih memiliki banyak keterbatasan.
"Kalau kita lihat Malaysia, dia itu ngurusin semua produk, nggak cuma dana haji aja. Dia kalau ditanya, soal lapangan golf, biaya infrastruktur, itu semua ada. Nah kita belum sampai kesana karena keterbatasan modal dan SDM," katanya.
Ia menjelaskan, keterbatasan SDM ini menjadi salah satu penghambat untuk membuat pertumbuhan perbankan menjadi lebih baik lagi.
"Soal SDM ini juga kita keterbatasan. Kalau dikita, ini diibaratkan, kalau orang udah nggak dapat kerjaan dimana-mana, baru mau masuk ke perbankan syariah. Jadi intergritas pegawai kita masih rendah. Kan kalau yang lulusan terbaik pasti masuknya ke bank-bank besar. Nah kalau nggak keterima baru kekita," tegasnya.
Oleh sebab itu, pihaknya berencana akan memperbaiki permasalah-persalahan terutama SDM agar pertumbuhan perbankan syariah mampu bersaing dengan Malaysia dan bank-bank konvensional lainnya.
"Yang pasti kita akan memperbaiki SDM kita. Kita harus cari orang-orang yang ahli di pembiayaan tertentu. Jadi mereka akan lebih paham untuk mendorong perekonomian nasional.
Berita Terkait
-
6 Perbedaan Tabungan Konvensional dan Syariah, Mana yang Lebih Sesuai untuk Anda?
-
OJK Luncurkan 'Buku Khutbah' Baru, Rahasia Keuangan Syariah Terungkap!
-
Aset Perbankan Syariah Pecah Rekor Tertinggi, Tembus Rp 1.028 Triliun
-
CIMB Niaga Mau Pisahkan Unit Usaha Syariah Jadi BUS
-
KB Bank dan KB Bank Syariah Salurkan Bantuan bagi Warga Terdampak Banjir di Sumatera
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Babak Baru Industri Kripto, DPR Ungkap Revisi UU P2SK Tegaskan Kewenangan OJK
-
Punya Kekayaan Rp76 M, Ini Pekerjaan Ade Kuswara Sebelum Jabat Bupati Bekasi
-
DPR Sebut Revisi UU P2SK Bisa Lindungi Nasabah Kripto
-
Hotel Amankila Bali Mendadak Viral Usai Diduga Muncul di Epstein Files
-
Ekspansi Agresif PIK2, Ada 'Aksi Strategis' saat PANI Caplok Saham CBDK
-
Tak Ada Jeda Waktu, Pembatasan Truk di Tol Berlaku Non-stop Hingga 4 Januari
-
Akses Terputus, Ribuan Liter BBM Tiba di Takengon Aceh Lewat Udara dan Darat
-
Kepemilikan NPWP Jadi Syarat Mutlak Koperasi Jika Ingin Naik Kelas
-
Kemenkeu Salurkan Rp 268 Miliar ke Korban Bencana Sumatra
-
APVI Ingatkan Risiko Ekonomi dan Produk Ilegal dari Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok