Suara.com - Direktur Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dhani Gunawan Idhat mengatakan pertumbuhan perbankan syariah dalam dua tahun terakhir mengalami penurunan yang drastis jika dibandingkan 10 tahun yang lalu.
Ia mengatakan, pada 10 tahun yang lalu, pertumbuhan perbankan syariah mencapai 30 persen, namun dalam 2 tahun terakhir pertumbuhannya hanya sekitar 8 sampai 9 persen.
Menurutnya, ada 7 kendala yang membuat perbankan syariah di Indonesia mengalami penurunan yang drastis ini.
"Memang penurunannya ini snagat drastis ya. Dari 30 persen 10 tahun lalu menjadi 8-9 persen dua tahun terakhir. Kita sudah menyusun roadmap kendala dan permasalahan yang dihadapi perbankan syariah. Sekitar ada 7 kendala yang sudah kita identifikasi," kata Dhani saat menjadi pembicara di Pelatihan Wartawan Otoritas Jasa Keuangan di Hotel Rancamaya, Bogor, Jawa Barat Sabtu (21/11/2015).
Pertama, kurangnya koordinasi dengan pemerintah membuat perbankan syariah kesulitan untuk mengetahui legal perbankan seperti apa.
"Jadi memang dari segi koordinasi dengan pemerintah ini masih minim. Terus OJK melihat kerjasama dengan BUMN terutama masih minim. Sehingga perbankan syariah modalnya menjadi terbatas dan bentuk legal syariah ini seperti apa masih digodok oleh komite," katanya.
Kedua, perbankan syariah kesulitan untuk bisa masuk lebih dalam ke pasar keuangan lantaran modal masih minim. Ketiga, perbankan syariah dalam menjalankan kegiatan operasionalnya masih menggunakan dana mahal (deposito syariah).
Keempat, produk yang tidak variatif dan pelayanan ke publik yang belum memadai.
"Produk kita masih minim. Kalau dilihat, belum masuk ke infrastruktur, ke pertanian. Jadi kebanyakan masih main di retail aja syariah ini. Padahal kan cakupannya luas," tegasnya.
Sumber Daya Manusia (SDM) yang belum berintergritas menjadi penghambat pertumbuhan perbankan syariah di Indonesia.
Kelima, pemahaman masyarakat yang masih minim. "Sosialisasinya memang masih kurang. Ini kan kalau belajar nggak pernah ada abisnya. Jadi ini harus diperbaiki," katanya.
Keenam, penyaluran dan pengawasan yang masih minim. Ketujuh, memperkuat arah kebijakan.
"Jadi bagimana cara kita untuk memperkuat sinergi. Misalnya, OJK bersinergi dengan para bank induk (bank konvensional yang memiliki anak usaha berupa bank syariah), nah kita arahkan ke anak usahanya. Jadi bisa mendapatkan modal baru," ujar Dhani.
Berita Terkait
-
Waduh, Banyak Nasabah Gunakan Pinjol Buat Main Judol
-
OJK Terus Berantas Pergadaian Ilegal, Was-was Jadi Sarang Pencucian Uang
-
OJK Beri Teguran Keras ke Dana Syariah Indonesia Akibat Gagal Bayar, Nasib Lender Bagaimana?
-
Mahendra Siregar Heran Ada Pergadaian Ilegal di Dekat Kantor OJK
-
Waspada! OJK Blokir 2.422 Nomor Kontak Debt Collector dan 22.993 Nomor Penipu
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Harga Emas Antam Hari Ini Cetak Rekor Tertinggi Pegadaian, Tembus Rp 2.565.000
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
Terkini
-
Harga Emas Antam Hari Ini Cetak Rekor Tertinggi Pegadaian, Tembus Rp 2.565.000
-
Waduh, Banyak Nasabah Gunakan Pinjol Buat Main Judol
-
Serapan Lambat SAL APBN Disorot Menkeu Purbaya, Ancam Pindahkan Dana Rp 15 Triliun
-
Inflasi Indonesia Kembali Positif di September, Sentuh Laju Tercepat Sejak Mei 2024
-
Drama Saham DADA: Dari Terbang 1500 Persen ke ARB Berjamaah, Apa Penyebabnya?
-
Emiten Afiliasi Haji Isam PGUN Buka Suara Soal Lahan Sawit
-
Resmi! Pansel Dewas dan Direksi BPJS 2026-2031 Dibentuk, Seleksi Dimulai Pekan Ini
-
Menko Airlangga Bongkar Alasan Cabut PIK 2 dari Daftar PSN Prabowo
-
Telkom Dukung Kemnaker Siapkan Program Pemagangan bagi Lulusan Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!