Suara.com - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Luhut Binsar Pandjaitan menginginkan pengelolaan Migas Blok Masela, Provinsi Maluku, dilakukan di darat.
"Saya sudah menyampaikannya kepada Gubernur Maluku, Said Assagaff yang berkeinginan pengelolaannya di darat," katanya, disela - sela Musyawarah Besar (Mubes) Masyarakat Maluku (MAMA), di Ambon, Rabu (25/11/2015)
Dia menilai, pengelolaan Migas Blok Masela di darat akan menguntungkan, ini dimaksudkan agar sumber daya alam tersebut tidak dinikmati orang luar.
Pengelolaan Migas Blok Masela bila dilakukan di darat, maka akan mudah untuk mengontrolnya, sebaliknya jika di laut bakal kesulitan untuk dikontrol sehingga bisa saja orang luar berkesempatan untuk menikmatinya.
"Saya sudah menyampaikan kalau di darat kita bisa kontrol, tetapi kalau di laut akan sulit untuk dikontrol. Kita harus melihat proses pengelolaannya, jangan sampai dikirim keluar tanpa sepengetahuan kita," tandasnya.
Bahkan, Luhut telah mengusulkan kepada Presiden Joko Widodo soal pengelolaan Migas Blok Masela, idealnya di darat.
"Konsekuensi kita tidak boleh takabur dalam memutuskan langkah yang diambil, apalagi ada upaya dari orang luar Maluku untuk menikmati gas abadi tersebut," ucapnya.
Dia merujuk keuntungan yang dapat diperoleh dari investasi pengelolaan Migas Blok Masela mencapai 25 miliar dolar AS.
"Saya pernah membicarakannya dengan Presiden untuk sesegera memutuskan peluang investasi yang bila dikelola bakal memberikan konstribusi strategis bagi Indonesia, termasuk Maluku secara umum," tegas Luhut.
Dia juga telah mengingatkan Gubernur Said agar menyediakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang andal karena bila dikontrak dari luar negeri, maka membutuhkan anggaran besar.
"Jadi saatnya mengirim SDM untuk menekuni pendidikan di luar negeri dengan disiplin ilmu beragam," ujar Luhut.
Sebelumnya, Gubernur Maluku Said Assagaff mengemukakan, telah mengontrak tiga konsultan untuk melakukan kajian strategis pengelolaan Migas Blok Masela di laut atau darat.
"Saya dan DPRD Maluku nantinya disajikan hasil kajian oleh tiga konsultan tersebut, selanjutnya memutuskan pengelolaan yang strategis mana dari berbagai aspek dijadwalkan pada Desember 2015," tuturnya. (Antara)
Berita Terkait
-
Sherly Tjoanda Lulusan Apa? Pimpin Maluku Utara Capai Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi di Indonesia
-
Kementerian ESDM: Stok BBM SPBU Swasta Akan Kosong sampai Akhir 2025 Jika Tak Beli dari Pertamina
-
Menkeu Purbaya Bilang Malas Bangun Kilang Minyak, Pertamina Ungkap Bukti
-
Sherly Tjoanda Buktikan Diri, Pertumbuhan Ekonomi Malut Melejit Tertinggi se-Indonesia
-
Pasokan Listrik yang Andal Dinilai Jadi Penentu Peningkatan Produksi Migas
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
Bansos PKH Oktober 2025 Kapan Cair? Ini Kepastian Jadwal, Besaran Dana dan Cara Cek Status
-
Profil PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE), Ini Sosok Pemiliknya
-
BRI Ajak Warga Surabaya Temukan Hunian & Kendaraan Impian di Consumer BRI Expo 2025
-
TikTok Dibekukan Komdigi Usai Tolak Serahkan Data Konten Live Streaming Demo
-
Maganghub Kemnaker: Syarat, Jadwal Pendaftaran, Uang Saku dan Sektor Pekerjaan
-
Perusahaan Ini Sulap Lahan Bekas Tambang jadi Sumber Air Bersih
-
2 Hari 2 Kilang Minyak Besar Terbakar Hebat, Ini 5 Faktanya
-
IHSG Tutup Pekan di Zona Hijau: Saham Milik Grup Djarum Masuk Top Losers
-
Maganghub Kemnaker Dapat Gaji Rp 3.000.000 per Bulan? Ini Rinciannya