Suara.com - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Selasa sore (1/12/2015), bergerak menguat sebesar 45 poin menjadi Rp13.802 dibandingkan posisi sebelumnya pada posisi Rp13.847 per dolar AS.
"Mata uang rupiah masih cukup solid terhadap dolar AS menyusul data inflasi yang relatif stabil," kata pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara Rully Nova di Jakarta, Selasa (1/12/2015).
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju inflasi pada November 2015 sebesar 0,21 persen. Dengan demikian, laju inflasi tahun kalender Januari-November 2015 tercatat mencapai 2,37 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (year on year/yoy) 4,89 persen.
Rully Nova mengatakan bahwa tingkat inflasi yang relatif rendah menjadi salah satu faktor pendukung bagi nilai tukar rupiah untuk bergerak stabil cenderung menguat. Bank Indonesia optimistis target inflasi 2015 sebesar empat persen plus minus satu persen dapat tercapai pada akhir tahun ini.
"Nilai tukar rupiah yang stabil dapat meningkatkan peran perekonomian nasional karena memunculkan kepastian bagi investor atau pelaku usaha. Target Bank Indonesia untuk membawa inflasi pada tingkat rendah diharapkan tercapai," katanya.
Kendati demikian, ia mengatakan bahwa pelaku pasar harus tetap waspada terhadap rencana bank sentral AS yang akan menaikan suku bunga acuannya yang diperkirakan pada pertengahan bulan Desember ini.
Analis dari PT Platon Niaga Berjangka Lukman Leong menambahkan bahwa laju pergerakan mata uang rupiah masih dalam kisaran yang terbatas mengingat sentimen dari eksternal juga dapat mempengaruhi pasar uang di dalam negeri.
"Sentimen eksternal berhubungan dengan dalam negeri, jika bank sentral AS merealisasikan kenaikan suku bunganya maka potensi nilai tukar rupiah terkoreksi kembali terbuka," katanya.
Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada hari Selasa (1/12) mencatat nilai tukar rupiah bergerak menguat menjadi Rp13.808 dibandingkan hari sebelumnya (30/11) di posisi Rp13.840 per dolar AS. (Antara)
Berita Terkait
-
Rupiah Menguat, Didukung Ekonomi Tumbuh 5,04% dan Sentimen Positif Pasar Global
-
Rupiah Merana! Dihantam Dolar AS dan Ketidakpastian The Fed
-
Rupiah Terus Amblas Lawan Dolar Amerika
-
Rupiah Terkapar Lemah di Penutupan Hari Ini ke Level Rp 16.700 per USD
-
Rupiah Rontok Lawan Dolar Amerika, Tembus Rp 16.738
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
HET Pupuk Subsidi Turun, Dirut Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi Dukung Langkah Bersejarah Pemerintah
-
New Ethylene Project Diresmikan, Bahlil Curhat Proses Pembangunannya di Depan Prabowo!
-
KJP Plus Tahap II 2025 Cair untuk 707 Ribu Siswa DKI, Cek Nominalnya
-
23 Juta Peserta BPJS Kesehatan Nunggak Iuran, Bakal Dapat Pemutihan Semua?
-
4 Fakta Jusuf Kalla Geram, Tuding Rekayasa Mafia Tanah GMTD Lippo Group
-
Saham PJHB ARA Hari Pertama, Dana IPO Mau Dipakai Apa Saja?
-
PGN Mulai Bangun Proyek Injeksi Biomethane di Pagardewa
-
Qlola by BRI Bawa Revolusi Baru Pengelolaan Keuangan Digital, Raih Anugerah Inovasi Indonesia 2025
-
ReforMiner Institute: Gas Bumi, Kunci Ketahanan Energi dan Penghematan Subsidi!
-
Isi Pertemuan Prabowo, Dasco, dan Menkeu Purbaya Rabu Tadi Malam