Suara.com - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi memasukan saham HM Sampoerna Tbk (HMSP) ke dalam perhitungan indeks harga saham gabungan (IHSG) setelah memenuhi ketentuan peraturan pasar modal mengenai jumlah saham yang beredar di publik.
"Pemasukan kembali saham Sampoerna dalam perhitungan indeks BEI menandai komitmen perseroan untuk mendukung pembangunan ekonomi Indonesia dan semakin meningkatkan investasi Sampoerna," kata Direktur Utama HM Sampoerna Paul Janelle di Jakarta, Rabu (16/12/2015).
Ia menambahkan bahwa pemasukan kembali saham Sampoerna dalam perhitungan indeks BEI juga menandakan bahwa Sampoerna memenuhi ketentuan Bursa Efek Indonesia yang mewajibkan semua perusahaan terbuka yang terdaftar untuk memenuhi setidaknya 7,5 persen kepemilikan publik dari total modal disetor.
"Setelah Sampoerna mengumumkan penawaran umum terbatas atau 'right issue' dalam rangka Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) pada Oktober lalu, BEI telah memasukan saham Sampoerna ke penghitungan indeks BEI secara bertahap, yakni 25 persen pada 4 November, 50 persen pada 18 November, 75 persen pada 2 Desember, dan 100 persen pada 16 Desember," paparnya.
Ia mengatakan bahwa sebagai perusahaan yang telah beroperasi lebih dari satu abad, hal itu menggarisbawahi kepercayaan kami terhadap investasi berkelanjutan di Indonesia. Perseroan mengapresiasi sambutan baik terhadap Penawaran Umum Terbatas Sampoerna.
Ia menambahkan bahwa selain masuk ke dalam perhitungan indeks BEI, saham Sampoerna juga dimasukan dalam Morgan Stanley Composite Index (MSCI). MSCI merupakan sebuah indeks di pasar saham yang umumnya digunakan sebagai patokan investor global dalam memilih investasinya. Saat ini, nilai kapitalisasi pasar HM Sampoerna di BEI sebesar Rp440,612 triliun.
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Alpino Kianjaya mengharapkan bahwa sebagai perusahaan terbuka perseroan dapat terus meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik (GCG) serta meningkatkan likuiditas nilai perdagangan di pasar modal.
"Dengan nilai kapitalisasi pasar yang terbesar di BEI, HMSP diharapkan terus meningkatkan likuiditas dan menerapkan prisnisp-prinsip GCG," katanya.
PT HM Sampoerna merupakan afiliasi dari Philip Morris International (PMI). HM Sampoerna merupakan perusahaan tembakau terkemuka di Indonesia, dengan kegiatan utama memproduksi dan menjual rokok kretek. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Pemerintah Kucurkan Bantuan Bencana Sumatra: Korban Banjir Terima Rp8 Juta hingga Hunian Sementara
-
Apa Itu MADAS? Ormas Madura Viral Pasca Kasus Usir Lansia di Surabaya
-
Investasi Semakin Mudah, BRI Hadirkan Fitur Reksa Dana di Super Apps BRImo
-
IPO SUPA Sukses Besar, Grup Emtek Mau Apa Lagi?
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
BUMN Infrastruktur Targetkan Bangun 15 Ribu Huntara untuk Pemulihan Sumatra
-
Menpar Akui Wisatawan Domestik ke Bali Turun saat Nataru 2025, Ini Penyebabnya
-
Pemerintah Klaim Upah di Kawasan Industri Sudah di Atas UMP, Dorong Skema Berbasis Produktivitas
-
Anggaran Dikembalikan Makin Banyak, Purbaya Kantongi Rp 10 Triliun Dana Kementerian Tak Terserap
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga