Suara.com - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat (18/12/2015) ditutup melemah sebesar 87,31 poin mendapat sentimen negatif dari bursa saham eksternal.
IHSG BEI ditutup melemah sebesar 87,31 poin atau 1,92 persen menjadi 4.468,65. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 20,09 poin (2,54 persen) menjadi 770,86.
Analis Reliance Securities Lanjar Nafi di Jakarta, mengatakan bahwa bursa Asia mayoritas terkoreksi mengikuti pergerakan bursa Amerika Serikat. Harga komoditas yang kembali jatuh pun menjadi faktor pelemahan bursa Asia, termasuk IHSG BEI.
"Pergerakan IHSG BEI mengikuti arus koreksi yang terjadi di bursa global. Pelemahan bursa eksternal itu menjadi alasan pelaku pasar saham di dalam negeri untuk melakukan aksi ambil untung di akhir pekan ini (18/12/2015)," katanya.
Ia mengemukakan bahwa saham-saham sektor keuangan di dalam negeri yang terbesar mengalami koreksi hingga 3 persen. Minimnya sentimen ekonomi dalam negeri hingga Januari 2016 nanti membuat aliran dana asing dari pasar modal cenderung keluar.
"Investor asing tercatat 'net sell' sekitar Rp309,63 miliar," katanya.
Ia memprediksi peluang IHSG untuk kembali bergerak melemah cukup terbuka, secara teknikal yang dilihat dari indikator stochastic indeks BEI telah berada pada area jenuh beli. IHSG BEI diperkirakan bergerak di kisaran 4.425-4.500 poin pada awal pekan depan (Senin, 21/12/2015).
Sementara itu, tercatat frekuensi saham di BEI mencapai 196.441 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 2,68 miliar lembar saham senilai Rp3,43 triliun. Efek yang bergerak naik sebanyak 103 saham, turun 179 saham, dan yang bergerak stagnan atau tidak bergerak nilainya sebanyak 82 saham.
Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng turun 116,50 poin (0,53 persen) menjadi 21.755,56, indeks Nikkei turun 366,76 poin (1,90 persen) ke level 18.986,80, dan Straits Times melemah 8,34 poin (0,29 persen) ke posisi 2.852,84. (Antara)
Berita Terkait
-
BEI Rilis Liquidity Provider Saham, Phintraco Sekuritas Jadi AB yang Pertama Dapat Lisensi
-
IHSG Berhasil Rebound Hari Ini, Penyebabnya Saham-saham Teknologi dan Finansial
-
IHSG Masih Anjlok di Awal Sesi Rabu, Diproyeksi Bergerak Turun
-
IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing
-
Emiten Milik Sandiaga Uno SRTG Tekor Rp 2,43 Triliun di Kuartal III-2025
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Bukan Sekadar Bantuan, Pemberdayaan Ultra Mikro Jadi Langkah Nyata Entaskan Kemiskinan
-
BEI Rilis Liquidity Provider Saham, Phintraco Sekuritas Jadi AB yang Pertama Dapat Lisensi
-
Ekonomi RI Melambat, Apindo Ingatkan Pemerintah Genjot Belanja dan Daya Beli
-
Pakar: Peningkatan Lifting Minyak Harus Dibarengi Pengembangan Energi Terbarukan
-
Pertamina Tunjuk Muhammad Baron Jadi Juru Bicara
-
Dua Platform E-commerce Raksasa Catat Lonjakan Transaksi di Indonesia Timur, Begini Datanya
-
KB Bank Catat Laba Bersih Rp265 Miliar di Kuartal III 2025, Optimistis Kredit Tumbuh 15 Persen
-
Ekspor Batu Bara RI Diproyeksi Turun, ESDM: Bukan Nggak Laku!
-
IHSG Berhasil Rebound Hari Ini, Penyebabnya Saham-saham Teknologi dan Finansial
-
Pengusaha Muda BRILiaN 2025: Langkah BRI Majukan UMKM Daerah