Suara.com - PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) kembali mengambil alih pengoperasian pelayaran kapal-kapal perintis. Tujuannya adalah menerapkan sistem konektivitas dengan armada besar terhitung minggu kedua Januari 2016.
"Dirancang agar kapal-kapal kecil jenis perintis ini dapat berada di satu pelabuhan bersamaan waktunya dengan sandarnya kapal besar milik PT.Pelni sehingga terjalin sistem konektivitas," kata Kepala Operasi PT. Pelni Cabang Ambon, Samto, di Ambon, Rabu (30/12/2015).
Seperti misalnya di pelabuhan Ambon, lanjutnya, diprogramkan agar kapal-kapal perintis dapat merapat bersamaan dengan kedatangan kapal besar milik Pelni.
Dengan demikian masyarakat yang datang dari daerah atau pulau kecil yang dilayani oleh kapal perintis hendak berangkat menuju Jakarta tidak perlu lagi bermalam di pelabuhan Ambon tetapi langsung pindah ke kapal besar yang memang saat itu juga sudah merapat di pelabuhan Ambon.
"Jadi penumpang yang datang dari daerah-daerah terpencil merencanakan menuju Jakarta atau Surabaya, Makasar dan sebagainya tidak perlu lagi bermalam di Ambon atau mengeluarkan biaya yang banyak sebab langsung bisa pindah ke kapal besar. Rencana ini yang sementara diatur pelaksanaannya," katanya.
Sekarang ini PT.Pelni lagi melakukan pengkajian dan diharapkan awal Januari 2016 sudah bisa terlaksana.
"Tujuannya PT.Pelni menjawab keluhan masyarakat, dan memang ini kebijakan pemerintah yang harus demikian, di mana jadwal kapal-kapal perintis harus sinkron dengan jadwal kapal besar," ujarnya.
"Beberapa hari yang lalu Direksi PT.Pelni berada di Ambon guna melihat dari dekat kapal-kapal perintis yang dikelolah negara seperti KM.Sabuk Nusantara dan beberapa kapal perintis lainnya yang selama ini dikelola oleh pihak swasta yang memenangkan tender pengelolaannya.
Tetapi kapal perintis yang dikelola swasta ini sekarang ini akan dicabut hak pengoperasiannya agar dikelola oleh PT.Pelni dengan mempergunakan sistem konektivitas.
Sebagaimana diketahui, Pelni merupakan maskapai pelayaran nasional Indonesia berstatus Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Pelni mengoperasikan sejumlah 28 unit kapal penumpang dengan kapasitas seluruhnya 36.913 penumpang dan 4 unit kapal barang.
Pelni berawal dari Yayasan Penguasaan Pusat Kapal-Kapal (PEPUSKA) yang didirikan berdasarkan Surat Keputusan Bersama Menteri Perhubungan dan Menteri Pekerjaan Umum tertanggal 5 September 1950.
Kapal-kapal Pelni memiliki rute tetap yang menyinggahi 91 pelabuhan di Indonesia. Pelni kini menjadi perusahaan penyedia jasa pelayaran perintis memberikan pelayanan di kota-kota besar Indonesia, hingga ke pulau-pulau terpencil di pelosok negeri yang meliputi lebih dari 150 pelabuhan tujuan dari Sabang sampai Merauke.
(Antara)
Berita Terkait
-
Pengusaha Keluhkan Tarif Kapal Feri Tak Naik Sejak 2019, Biaya Operasional Terus Melonjak
-
Liburan Bawa Mobil? Ini Biaya Nyebrang dari Jawa ke Merak yang Wajib Kamu Tahu!
-
Industri Pelayaran Ikut Kontribusi ke Ekonomi RI, Serap Jutaan Tenaga Kerja
-
KKP Amankan Kapal Ikan Asing Ilegal di Perairan Natuna
-
Ditangkap di Laut Natuna Utara, Kapal Berbendera Vietnam Diduga Angkut 80 Ton Ikan Hasil Curian
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
-
Toyota Investasi Bioetanol Rp 2,5 T di Lampung, Bahlil: Semakin Banyak, Semakin Bagus!
Terkini
-
Kementerian ESDM Alokasikan Anggaran Rp 4,35 Triliun untuk PLN
-
Trump Bagi-bagi Duit Rp 32 Juta ke Warganya, Dorong Harga Bitcoin Meroket?
-
Mengenal GrabModal Narik: Pinjaman untuk Driver yang Bisa Jeda Cicilan, Ini Syaratnya
-
OJK Kejar 8 Pinjol Nakal: Siapa yang Terancam Kehilangan Izin Selain Crowde?
-
Realisasi Anggaran Kementerian ESDM Baru 31 Persen, Ini Penjelasan Bahlil ke DPR
-
Ketua Banggar DPR Pastikan Redenominasi Sudah Masuk Prolegnas
-
Bahlil Tetap Pede Setoran PNBP Sektor ESDM Capai Target Meski Harga Komoditas Anjlok
-
Cara Gadai Emas Batangan di Pegadaian semua Merek
-
Danantara Tidak Was-was Menkeu Purbaya Mau Redenominasi Rupiah
-
Kapal Tanker Bawa 2.000 KL, Pertamina Mulai Pasok Lagi Stok BBM ke Seluruh SPBU Bengkulu