Suara.com - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir naik pada Senin (Selasa pagi WIB 5/1/2016), karena ekuitas AS turun dan ketegangan di Timur Tengah memberikan dukungan terhadap logam mulia.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Februari naik 15 dolar AS atau 1,41 persen, menjadi menetap di 1.075,20 dolar AS per ounce.
Emas mendapat dukungan karena indeks Dow Jones Industrial Average AS turun 2,04 persen pada pukul 17.50 GMT di tengah ketidakstabilan ekonomi global. Para analis mencatat bahwa ketika ekuitas AS mencatat kerugian, logam mulia biasanya naik, karena investor mencari tempat yang aman.Ketegangan di Timur Tengah juga memicu perburuan terhadap logam mulia yang dinilai sebagai aset "safe haven", karena Arab Saudi telah memutus hubungan diplomatik dengan Iran.
Kementerian Luar Negeri Tiongkok telah menyerukan semua pihak untuk menahan diri di wilayah tersebut, menyatakan pihak-pihak harus memecahkan perbedaan mereka melalui dialog dan komunikasi.
Logam mulia mendapat dukungan lebih lanjut ketika laporan yang dirilis Senin oleh Institute for Supply Management (ISM) menunjukkan indeks manufaktur jatuh ke tingkat yang jauh lebih buruk dari yang diperkirakan pada 48,2. Analis mencatat bahwa ini adalah angka terburuk sejak Juli 2009.
Meskipun ekuitas AS turun, Indeks Dolar AS naik 0,2 persen menjadi 98,90 pada 17:55 GMT. Indeks adalah ukuran dari dolar terhadap sekeranjang mata uang utama.
Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar naik maka emas berjangka akan jatuh karena emas yang diukur dengan dolar menjadi lebih mahal bagi investor.
Para analis memperkirakan bahwa tren jangka panjang untuk emas tetap sangat "bearish" karena The Fed mulai menaikan suku bunga pertamanya pada Desember, yang terjadi meski diperkirakan untuk penundaan kenaikan suku bunga sampai 2016.
Kenaikan suku bunga The Fed mendorong investor menjauh dari emas dan menuju aset-aset dengan imbal hasil, karena logam mulia tidak mengenakan suku bunga. Sampai pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) Desember belum ada peningkatan suku bunga The Fed sejak Juni 2006, sebelum awal krisis keuangan Amerika.
Perak untuk pengiriman Maret naik 3,8 sen, atau 0,28 persen, menjadi ditutup pada 13,841 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman April turun 8,7 dolar AS, atau 0,97 persen, menjadi ditutup pada 884,50 dolar AS per ounce.
(Antara)
Berita Terkait
-
Awali Pekan Ini, Harga Emas Antam Melompat ke Rekor Tertinggi Jadi Rp 2.250.000 per Gram
-
Harga Emas Dunia Melambung Tinggi, Segini Pasarannya
-
Daftar Harga Emas Antam Hari Ini, Naik Apa Turun?
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Harga Emas Turun Hari Ini: Galeri 24 Anjlok Jadi 2,2 Jutaan, Emas Antam Menarik Dibeli?
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Staycation Jadi Mesin Pertumbuhan Sektor Hospitality
-
Update Nominal Dana Bantuan KJP Plus per Jenjang, Kapan Bisa Dicairkan?
-
Viral Peras Pabrik Chandra Asri, Ketua Kadin Cilegon Dituntut 5 Tahun Penjara
-
SBY Minta Masyarakat Sadar, Indonesia Bukan Negeri Kaya Minyak!
-
Catat Laba Bersih Rp389 M, KB Bank Perkuat Struktur Manajemen Lewat Pengangkatan Widodo Suryadi
-
Kementerian ESDM: Etanol Bikin Mesin Kendaraan jadi Lebih Bagus
-
Saham BCA Anjlok saat IHSG Menguat pada Senin Sore
-
Menkeu Purbaya Mendadak Batal Dampingi Prabowo Saat Serahkan Aset Smelter Sitaan, Ada Apa?
-
Mencetak Talenta Virtual Assistant Indonesia Siap Go Global
-
Usai BNI, Menkeu Purbaya Lanjut Sidak Bank Mandiri Pantau Anggaran Rp 200 T