Suara.com - Koordinator Tim Kajian Papua Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Adriana Elisabeth meyakini konektivitas Papua bisa tercapai, tetapi target Presiden Joko Widodo yang menetapkan seluruh kabupaten/kota akan dapat dilalui jalur darat pada 2018 kurang realistis.
"Mungkin konektivitas Papua terlalu cepat kalau ditargetkan bisa tercapai 2018. Banyak prasyarat yang harus dipenuhi untuk mencapai target tersebut," kata Adriana Elisabeth dihubungi di Jakarta, Minggu (10/1/2016).
Adriana mengatakan prasyarat yang diperlukan adalah dukungan anggaran, teknologi dan sumber daya manusia. Bila seluruh prasyarat tersebut bisa dipersiapkan, maka konektivitas di Papua bisa dicapai.
"Belanda saja dengan dukungan teknologi yang masih tertinggal dibandingkan sekarang, dulu bisa membangun Jayapura sampai seperti itu. Bila melihat sejarah itu, saya yakin pembangunan infrastruktur untuk konektivitas di Papua bisa dilakukan," tuturnya.
Selain prasyarat yang sudah disebutkan, Adriana mengatakan pembangunan infrastruktur di Papua juga perlu dikomunikasikan dengan masyarakat setempat agar tidak menimbulkan kecurigaan dan bisa diterima dengan baik.
Menurut Adriana, selama ini pembangunan yang dilakukan pemerintah lebih banyak di Indonesia bagian barat. Bila pemerintah ingin serius membangun Indonesia bagian timur, termasuk Papua, maka target 2018 terlalu cepat.
"Saya kira konektivitas Papua baru bisa dicapai dalam waktu lima tahun dengan dukungan anggaran, teknologi dan sumber daya manusia yang cukup. Sumber daya manusia Papua juga perlu dipersiapkan untuk menerima pembangunan," katanya.
Adriana menilai pemerintah selama ini juga seringkali hanya melakukan pembangunan fisik tanpa mempersiapkan masyarakat untuk menerima pembangunan dan hasilnya.
Ketika kemudian masyarakat setempat melakukan penolakan atas pembangunan yang direncanakan pemerintah, mereka kemudian dituding sebagai pihak yang antipemerintah.
"Program banyak, tetapi cara menyampaikannya tidak tepat. Menjadi tugas kepala daerah untuk mengomunikasikan program pembangunan yang dilakukan pemerintah," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, Presiden Jokowi menargetkan konektivitas Papua harus sudah terwujud tahun 2018. Agar terwujud, jalan Trans Papua yang menghubungi beberapa kabupaten di Papua dan Papua Barat membutuhkan anggaran sekitar Rp. 36,4 Triliun. Panjang jalan Trans Papua diperkirakan sepanjang 4.325 kilometer, sementara yang baru dikerjakan mencapai 658 kilometer.
(Antara)
Berita Terkait
-
Usai Kunjungan Gibran, Kemendagri Janji Perbaiki Program Kesehatan dan Pendidikan di Papua!
-
Dampingi Wapres Gibran ke Papua, Wamendagri Ribka Akan Segera Tindak Lanjuti Hasil Kunjungan
-
Gebrakan Gubernur Papua Tengah: Gratiskan Sekolah untuk 24.481 Siswa, Beasiswa Kuliah Disiapkan
-
Pemerataan Pembangunan Infrastruktur hingga ke Wilayah Timur Indonesia
-
Kecelakaan Helikopter di Papua, 4 Jenazah Berhasil Dievakuasi
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
Terkini
-
SIG Klaim Punya Fasilitas Pemusnah Bahan Perusak Ozon Pertama di Asia Tenggara!
-
Goldman Sachs Naikkan Target Price BBRI Jadi Rp4.760 per Saham
-
Cara Cek Penerima BSU BPJS Ketenagakerjaan September 2025, Kapan Cair?
-
Dorong Ekonomi Kerakyatan, BRI Salurkan KUR Rp114,28 Triliun hingga Agustus 2025
-
Dapat Suntikan Dana dari Trump, Inggris Buka 7.500 Lowongan Kerja
-
Izin Jiwasraya Dicabut OJK, Begini Kabar Baru Nasib Nasabah Dana Pensiun
-
Update Harga Sembako Hari Ini: Bawang Merah Putih Turun, Daging Ayam Masih Mahal?
-
Capek Cetak Rekor, Harga Emas Antam Hari Ini Ambles
-
The Fed Pangkas Suku Bunga, Apa Dampaknya Terhadap Perbankan Indonesia?
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!