Suara.com - Investor asal Australia bernama Russel mendatangi Kantor Gubernur Riau untuk menawarkan investasi gas buangan yang akan menghasilkan produk seperti listrik, pupuk, dan Bahan Bakar Minyak.
"Kita Memperkenalkan gas buangan yang banyak terdapat di Indonesia. Nanti akan dikonversi menjadi beberapa produk termasuk listrik dan pupuk untuk kebaikan kita semua. Namun di saat yang sama gas ini juga punya pengaruh yang menyakitkan ketika sudah terbang ke atmosfer. Itu yang kita bicarakan, Kita ingin investasi," katanya dalam Bahasa Inggris di Pekanbaru, Rabu (13/1/2016).
Terkait jumlah investasi dikatakan Mr. Russel masih tergantung dengan area. Pihaknya akan melakukan persiapan dan survey dulu di Wilayah Riau.
Dia datang bersama seorang Profesor mengajar di Malaysia yang berasal dari Penyalai, Kuala Kampar, Kabupaten Pelalawan yakni Prof. Maizirwan Mil. Kedtangan tersebut diterima langsung oleh Pelaksana Tugas Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman.
Sementara itu, Prof. Maizirwan menyampaikan bahwa Mr. Russel hatinya sangat cinta Indonesia. Oleh karena itu, Warga Australia itu ingin masa depan yang lebih baik untuk Indonesia.
Menurutnya gas yang tersedia di Indonesia berdasarkan data satelit ada di 140 titik. Riau menurutnya akan bisa menghasilkan lebih dari 300 Mega Watt listrik dari gas buangan.
"Tapi gas itu sangat beracun terutama mercury, setelah keluar itu akan turun ke bumi. Akibatnya kesehatan akan terganggu, kita tak ingin mahal biaya juga nanti untuk kesehatan," jelasnya.
Dia menyatakan menawarkan hal itu atas dasar niat baik bawa dgn niat baik membantu agar Riau maju. Dia sendiri merupakan tamatan Universitas Riau dan mengajar di Kuala Lumpur 20 tahun mengabdi di Universitas Islam Antar Bangsa.
Plt Gubernur Riau yang akrab disapa Andi Rachman mengatakan tidak tahu berapa persis yang akan dikembangkan. Hal itu, kata dia, tergantung berapa banyak buangan gas yang ada.
"Kita tunggu aja, mereka baru datang, baru presentasi. Yang jelas niatnya baik untuk mengembangkan teknologi gas itu. Kita bantu lah," ujarnya.
(Antara)
Berita Terkait
-
KPK Geledah Rumah Plt Gubernur Riau, Uang Tunai dan Dolar Disita
-
KPK Geledah Rumah Dinas Plt Gubernur Riau SF Hariyanto
-
KPK Kembangkan Kasus OTT Abdul Wahid, Rumah Dinas Plt Gubernur Riau Digeledah
-
Berkat Laporan Warga, Polisi Sita 8 Ton Kayu Ilegal di Kepulauan Meranti
-
Bantu Identifikasi Jenazah Korban Longsor, Polda Riau Kirim Peti Pendingin ke Agam
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Pakar Ingatkan Risiko Harga Emas, Saham, hingga Kripto Anjlok Tahun Depan!
-
DPR Tegaskan RUU P2SK Penting untuk Mengatur Tata Kelola Perdagangan Aset Kripto
-
Mengapa Rupiah Loyo di 2025?
-
Dukungan LPDB Perkuat Layanan Koperasi Jasa Keselamatan Radiasi dan Lingkungan
-
LPDB Koperasi Dukung Koperasi Kelola Tambang, Dorong Keadilan Ekonomi bagi Penambang Rakyat
-
Profil Agustina Wilujeng: Punya Kekayaan Miliaran, Namanya Muncul di Kasus Chromebook
-
RUPSLB BRI 2025 Sahkan RKAP 2026 dan Perubahan Anggaran Dasar
-
Pemerintah Jamin UMP Tak Bakal Turun Meski Ekonomi Daerah Loyo
-
Mengapa Perusahaan Rela Dijual ke Publik? Memahami Gegap Gempita Hajatan IPO
-
KEK Mandalika Kembali Dikembangkan, Mau Bangun Marina