Suara.com - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat harga batu bara acuan pada Desember 2015 menurun 11,14 dolar AS per ton atau 17 persen dibandingkan Desember 2014.
Berdasarkan pernyataan resmi dari Kementerian ESDM yang dikutip di Jakarta, Sabtu (16/1/2016), menyebutkan HBA untuk penjualan langsung (spot) dengan titik serah penjualan di atas kapal (free on board/FOB) pada Desember 2015 adalah 53,51 dolar AS per ton.
Sementara, HBA pada Desember 2014 tercatat 64,65 dolar per ton.
"HBA Desember 2015 terhadap Desember 2014 (year on year) turun signifikan sebesar 11,14 dolar per ton atau turun 17 persen," sebut Kementerian ESDM.
Bila dibandingkan HBA November 2015 sebesar 54,43 dolar per ton, maka HBA Desember 2015 turun 0,92 dolar per ton atau 1,7 persen.
Rincian HBA selama 2015 adalah Januari 63,84 dolar per ton, Februari 62,92 dolar, Maret 67,76 dolar, April 64,48 dolar, Mei 61,08 dolar, dan Juni 59,59 dolar.
Lalu, HBA Juli 2015 adalah 59,16 dolar per ton, Agustus 59,14 dolar, September 58,21 dolar, Oktober 57,39 dolar, November 54,43 dolar, dan Desember 53,51 dolar.
HBA adalah harga rata-rata dari empat indeks yang umum digunakan dalam perdagangan batubara global yaitu Indonesia Coal Index, Platts Index, New Castle Export Index, dan New Castle Global Coal Index.
Nilai HBA menjadi acuan harga batubara pada kesetaraan nilai kalor batubara 6.322 kkal/kg "gross as received" (GAR), kandungan air (total moisture) delapan persen, kandungan sulphur 0,8 persen "as received" (AR), dan kandungan abu (ash) 15 persen AR.
Berdasarkan HBA selanjutnya dihitung harga patokan batubara (HPB) yang dipengaruhi kualitas batubara yaitu nilai kalor, kandungan air, kandungan sulfur, dan kandungan abu sesuai dengan merek dagang batubara yang disebut HPB "maker".
HPB "maker" terdiri dari delapan merek dagang batubara yang sudah umum dikenal dan diperdagangkan yakni Gunung Bayan I, Prima Coal, Pinang 6150, Indominco IM_East, Melawan Coal, Enviro Coal, Jorong J-1, dan Ecocoal.
Selain itu, setiap bulan Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM menetapkan HPB untuk merek dagang batubara lainnya antara lain Marunda Thermal Coal, Arutmin Satui 10, KCM Coal, Mahakam Coal B, dan Bas Gumay Coal.
Untuk penjualan batubara dengan jangka tertentu (term) yaitu 12 bulan atau lebih maka harga batubara mengacu pada rata-rata tiga HPB terakhir pada bulan dimana dilakukan kesepakatan harga batubara dengan faktor pengali yaitu 50 persen untuk HPB bulan terakhir, 30 persen untuk HPB satu bulan sebelumnya, dan 20 persen untuk HPB dua bulan sebelumnya. (Antara)
Berita Terkait
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Sebelum Dilegalkan, 34.000 Sumur Minyak Rakyat Sedang Diverifikasi
-
Kementerian ESDM: Stok BBM SPBU Swasta Akan Kosong sampai Akhir 2025 Jika Tak Beli dari Pertamina
-
Vivo dan BP Batal Beli BBM Pertamina, Kini Dipanggil ke Kantor Bahlil
-
Heran SPBU Swasta Batal Beli BBM Pertamina, Kementerian ESDM: Bensin Shell Juga Mengandung Etanol
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
BRI Dorong UMKM Kuliner Padang Perkuat Branding dan Tembus Pasar Global Lewat Program Pengusaha Muda
-
Pertumbuhan Perbankan Syariah di Indonesia Masih Stagnan, BSI Genjot Digitalisasi
-
Bank Mega Syariah Bidik Target Penjualan Wakaf Investasi Senilai Rp 15 Miliar
-
Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
-
Saham Bank Lapis Dua Kompak Rontok, Maybank Indonesia Ambles Paling Dalam
-
OJK Minta Generasi Muda Jangan Awali Investasi Saham dari Utang
-
Daftar Harga Emas Antam Hari Ini, Naik Apa Turun?
-
Aliran Modal Asing yang Hengkang dari Pasar Keuangan Indonesia Tembus Rp 9,76 Triliun
-
PNM Raih Penghargaan Internasional Kategori Best Microfinance Sukuk 2025
-
Bersama Bibit.id dan Stockbit, Temukan Peluang Baru Lewat Portrait of Possibilities