Suara.com - Ekspor Indonesia ke Swiss pada 2015 mencapai satu miliar dolar AS, atau mengalami peningkatan hampir 1.000 persen dibandingkan 2014 yang hanya 133 juta dolar AS.
Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan Nus Nuzulia Ishak di Davos, Swiss, Rabu malam waktu setempat (20/1/2016) mengatakan, penyumbang terbesar peningkatan ekspor tersebut berasal dari perhiasan seperti emas maupun perak yang mencapai 765 dolar AS atau 67,8 persen.
"Permintaan terhadap perhiasan Indonesia dari Swiss meningkat sehingga menaikkan nilai ekspor kita," katanya di sela-sela World Economic Forum.
Menurut dia, secara umum neraca perdagangan Indonesia pada 2015 (Januari-Oktober) mengalami surplus hingga 227 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Pada Januari-Oktober 2015 surplus perdagangan Indonesia senilai 519 juta dolar AS sedangkan pada periode sama tahun sebelumnya defisit 493 juta dolar AS.
Sementara itu, menurut Nus, impor Indonesia dari Swiss selama 2015 (Januari-Oktober) senilai 534,6 juta dolar AS turun 11 persen dibandingkan periode yang sama 2014.
Komoditas impor utama dari Swiss antara lain obat-obatan seperti vaksin, mesin turbin gas dan tinta mesin cetak.
Pada kesempatan tersebut Dirjen PEN juga menjelaskan rencana Gelar Indonesia Night di tengah kegiatan WEF di Davos, sebagai ajang memperkenalkan kekayaan budaya dan kuliner Indonesia kepada peserta forum tersebut.
Indonesia Night 2016, tambahnya, akan menggunakan konsep pasar malam untuk menampilkan aneka makanan khas dan hiburan tradisional Indonesia kepada para tamu undangan yang terdiri para pimpinan pemerintahan, pebisbis maupun pimpinan lembaga internasional.
Menurur dia, kegiatan Indonesia Night WEF 2016 juga merupakan upaya untuk meningkatkan "Nation branding" Indonesia di mata dunia internasional, sehingga menarik minat dan kepercayaan khususnya pelaku bisnis, investor, wisatawan, konsumen, donor, media dan negara lain. (Antara)
Berita Terkait
-
Amman Mineral Dapat Restu Pemerintah untuk Ekspor Konsentrat Tembaga
-
Prabowo Minta DHE Ditinjau Ulang, BI: Bagus Untuk Dukung Stabilitas Rupiah
-
LPEI Buka Suara soal Kasus Korupsi Pemberian Kredit, Hormati Proses Hukum
-
Kejati Jakarta Bongkar Skandal LPEI: Negara 'Dibobol' Hampir Rp 1 Triliun
-
Giliran Ekspor-Impor Dipelototi Purbaya, Pantau Langsung Dari Sistem IT
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Sama dengan Indonesia, Malaysia Kantongi Tarif 19 Persen dari Amerika Serikat
-
BPJS Kesehatan Luncurkan Gerak Sehat Prolanis: Dorong Masyarakat Aktif Cegah Penyakit Kronis
-
ASEAN dan China Upgrade FTA Versi 3.0, Hapus Hambatan Non-Tarif dan Buka Akses UMKM
-
Potensi EBT Melimpah, Pemerintah Sinkronisasi Aturan Soal Transisi Energi
-
Mau Lepas Ketagihan Impor LPG, Bahlil Mulai Proyek Hilirisasi Batu Bara Jadi DME pada 2026
-
Rupiah Dibuka Stagnan Pada Awal Pekan Ini
-
Ancaman Tarif AS Kian Nyata! BI Waspada, Aliran Modal Asing dari Emerging Market Terus Berfluktuasi
-
OJK Umumkan 5 Bank Telah Gulung Tikar
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
SPBU Pertamina Diminta Perbanyak Improvisasi Layanan, dari Toilet hingga Fasilitas Instagramable