Asian Development Bank (ADB) mengaku optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini bisa mencapai sekitar 5,1 hingga 5,3 persen. Hal tersebut diungkapkan oleh Country Director ADB for Indonesia Steven Tabor.
"Kenapa, karena itu bisa dilihat dari adanya tren kenaikan konsumsi domestik, investasi dan tingkat inflasi yang stabil. Makanya, kalau ini bisa berjalan baik dan stabil ekonomi bisa tumbuh sekitar 5,3 persen," kata Steven saat ditemui di Hotel Crown, Jakarta Pusat, Kamis (28//1/2016).
Selain itu, Steven juga mengungatkan kepada pemerintah, agar mampu merealisasikan target pertumbuhan tersebut, Indonesia harus fokus mengembangkan dan mengikuti perkembangan teknologi-teknologi baru. Salah satunya seperti e-commerce untuk menarik wisatawan dari mancanegara yang memiliki potensi pertumbuhan yanv besar.
Ia menilai, e-commerce menjadi salah satu teknologi yang saat ini paling menjanjikan dan masih memiliki potensi perekonomian yang besar.
"Diprediksi, pasar e-commerce nasional akan mencapai Rp25 triliun pada 2016, atau meningkat dari total Rp18 triliun pada 2015. Pendapatan yang dihasilkan juga diramalkan akan naik dari angka Rp132 trliun di 2015 menjadi Rp172 triliun di 2016. Maka dari itu, Indonesia bisa memanfaatkan E-Commerce untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi dalam negeri," ungkapnya.
Sedangkan untuk di sektor wasman, pertumbuhan diharapkan mencapai 5 persen tahun ini, dan menyerap 11,7 persen tenaga kerja Indonesia.
"Ini memang dibutuhkan kerjasama yang kuat dari pemerintah pusat dan juga daerah. Kalau ini berjalan dengan baik, bukan mustahil target pertumbuban dalat tercapai," kata Steven.
Tag
Berita Terkait
-
ADB Revisi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun Ini Menjadi di Bawah 5 Persen
-
Kebijakan Baru Impor BBM Ancam Iklim Investasi, Target Ekonomi Prabowo Bisa Ambyar
-
Di Balik Angka Pertumbuhan 5 Persen: Prabowo Ungkap Realitas Pahit Petani, Nelayan, dan Guru
-
RI Kantongi Utang Rp 8 Triliun dari ADB, Bakal Disuntik ke Sistem Pajak Coretax
-
Kerugian Miliaran Rupiah akibat Demo di Yamaha Music, Investor Bisa Kabur ke Vietnam & Thailand
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
Terkini
-
Danantara Janji Kembalikan Layanan Premium Garuda Indonesia
-
Strategi Bibit Jaga Investor Pasar Modal Terhindar dari Investasi Bodong
-
ESDM Ungkap Alasan Sumber Listrik RI Mayoritas dari Batu Bara
-
Program Loyalitas Kolaborasi Citilink dan BCA: Reward BCA Kini Bisa Dikonversi Jadi LinkMiles
-
IHSG Berbalik Loyo di Perdagangan Kamis Sore, Simak Saham-saham yang Cuan
-
COO Danantara Tampik Indofarma Bukan PHK Karyawan, Tapi Restrukturisasi
-
COO Danantara Yakin Garuda Indonesia Bisa Kembali Untung di Kuartal III-2026
-
Panik Uang di ATM Mendadak Hilang? Segera Lakukan 5 Hal Ini
-
Kekayaan Rilke Jeffri Huwae, Dirjen Gakkum yang Dikritik Menteri Bahlil
-
COO Danantara Beberkan Alasan Turunnya Penambahan Modal ke Garuda Indonesia Jadi Rp 23,67 T