Suara.com - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (3/2/2016) dibuka turun sebesar 34,30 poin seiring dengan sinyal ekonomi di sejumlah negara masih melambat.
IHSG BEI dibuka melemah 34,30 poin atau 0,75 persen menjadi 4.553,12. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 8,45 poin (1,07 persen) menjadi 785,00.
"Sejumlah data manufaktur Eropa, Amerika Serikat, dan juga Cina yang masih memberi sinyal perlambatan pada awal tahun ini kembali membayangi laju pertumbuhan ekonomi global sehingga menekan pasar saham," kata Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere di Jakarta.
Di sisi lain, lanjut dia, harga minyak mentah dunia yang kembali mengalami tekanan menambah sentimen negatif bagi pasar saham global, kondisi itu juga semakin memberatkan IHSG untuk melaju ke area positif.
"Harga minyak kembali melanjutkan pelemahan karena harapan untuk mencapai kesepakatan di antara sejumlah produsen guna memangkas output mulai pudar," katanya.
Harga minyak mentah jenis WTI Crude pada Rabu (3/2/2016) pagi ini, terpantau berada di level 29,58 dolar AS per barel, melemah 1,00 persen. Sementara minyak mentah jenis Brent Crude di posisi 32,44 dolar AS per barel, turun 0,86 persen.
Sementara itu, Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya mengatakan bahwa meski indeks BEI sedang menurun, namun investor dengan orientasi jangka panjang memanfaatkan momen ini untuk melakukan akumulasi pembelian.
"Aksi beli secara selektif terhadap saham yang memiliki likuiditas tinggi masih baik dilakukan, apalagi data ekonomi domestik juga relatif stabil, itu yang akan menopang indeks ke depannya" katanya.
Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng melemah 616,66 poin (3,17 persen) ke level 18.830,18, indeks Nikkei turun 604,14 poin (3,40 persen) ke level 17.146,54, dan Straits Times melemah 42,25 poin (1,65 persen) ke posisi 2.636,36. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
IHSG Dibuka Menghijau, Tiga Saham Bank Ini Malah Berwarna Merah
-
IHSG Dibuka Hijau, Investor Pantau Data Ekonomi Domestik Penting.
-
Saham Bank Lapis Dua Kompak Rontok, Maybank Indonesia Ambles Paling Dalam
-
IHSG Tutup Pekan di Zona Hijau: Saham Milik Grup Djarum Masuk Top Losers
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Jadi Duta Mobile JKN di Kupang, Pemuda Ini Bagikan Edukasi Memanfaatkan Aplikasi Layanan Kesehatan
-
IHSG Tetap Perkasa di Tengah Anjloknya Rupiah, Ini Pendorongnya
-
Sidak Bank Mandiri, Menkeu Purbaya Mengaku Dimintai Uang Lagi untuk Kredit Properti dan Otomotif
-
Ini Dampak Langsung Kebijakan Menkeu Purbaya Tak Naikkan Cukai Hasil Tembakau
-
Bank Indonesia Dikabarkan Jual Cadangan Emas Batangan 11 Ton, Buat Apa?
-
Rupiah Ditutup Ambruk Hari Ini Terhadap Dolar
-
Pertamina Klaim Vivo dan BP Siap Lanjutkan Pembicaraan Impor BBM
-
Singgung Situasi Global, SBY: Uang Lebih Banyak Digunakan untuk Kekuatan Militer, Bukan Lingkungan
-
11 Perusahaan Antre IPO, BEI: Yang Terpenting Kualitas!
-
Kementerian ESDM Sebut Pertamax Green 95 Gunakan Etanol!