Suara.com - Deputi Menko Perekonomian Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri Edy Putra Irawady mengatakan salah satu penyebab perusahaan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap para karyawan adalah perlambatan ekonomi global.
"Ini dinamika bisnis karena 'demand' terhadap ekspor menurun di semua negara, tidak hanya Indonesia. Faktor eksternal ini memberikan risiko," katanya saat ditemui di Jakarta, Kamis (4/2/2016).
Edy mengatakan untuk mengantisipasi agar perusahaan yang bernaung di Indonesia tidak melakukan PHK, pemerintah telah melakukan antisipasi dan upaya agar sektor industri tetap bisa menyerap tenaga kerja dalam situasi yang sulit.
Beberapa kompensasi tersebut adalah membuat kebijakan agar sektor UMKM makin maju, mengembangkan pusat logistik berikat untuk mendorong daya saing industri dan melahirkan kawasan ekonomi khusus dengan insentif yang menarik.
"Insentif yang dimaksud seperti tax allowance dan tax holiday, yang tidak hanya untuk bisnis konvensional. Selain itu, kompensasi lainnya ada sistem upah yang baru untuk meningkatkan daya saing industri," katanya.
Sementara, untuk meningkatkan kinerja sektor investasi, pemerintah memberikan kemudahan berupa perijinan tiga jam dan melakukan revisi Daftar Negatif Investasi (DNI), untuk memberikan ruang gerak terhadap para investor.
"Ini dilakukan untuk menggerakan kegiatan ekonomi agar tidak hanya menyerap tenaga kerja dan meningkatkan daya saing usaha, namun agar sektor industri bisa bertahan dari perlemahan ekonomi global," kata Edy.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia mencatat jumlah tenaga kerja yang terkena PHK itu antara lain 1.700 orang dari PT Panasonic, 970 orang dari PT Toshiba, 1.000 orang Panasonic Lighting Cikarang-Bekasi, 1.200 orang dari PT Samoin dan 500 orang dari PT Starlink. (Antara)
Berita Terkait
-
HP Mau PHK 6.000 Karyawan, Klaim Bisa Hemat Rp16,6 Triliun
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Restrukturisasi Perusahaan, Pengembang Game Tomb Raider PHK Puluhan Karyawan
-
Transjakarta Belum Bisa PHK Karyawan Terduga Pelaku Pelecehan, Tunggu Bukti Baru
-
COO Danantara Tampik Indofarma Bukan PHK Karyawan, Tapi Restrukturisasi
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
Daftar Kementerian dan Instansi CPNS 2026, Diprediksi Bakal Buka Seleksi
-
BRI Sahabat Disabilitas, Dorong Difabel Berdaya Melalui Kegiatan Pelatihan dan Pemagangan
-
Influencer Tak Bisa Sembarangan, OJK: Harus Jujur Jika Endorse Produk Keuangan
-
Pakar Nilai Pengoperasian SPBU Kantong Bisa Tangani Masalah Stok BBM saat Bencana
-
Singgung SPBU Swasta Ogah Beli Base Fuel dari Pertamina, Bahlil: Jadi Aja Tukang Pijit!
-
Rencana Bandara Kertajati Jadi Pusat Bengkel Pesawat Terwujud, Pembangunan Tahap 1 Jalan
-
Mengenal Skema Ponzi: Dugaan Borok di Balik Bisnis Vendor Ayu Puspita Dinanti
-
Mendag Busan Mulai Kecangkan Ikat Pinggang Jaga Pasokan Bahan Pokok Saat Nataru
-
Ekonomi Melonjak, BP Batam Siapkan Strategi Kurangi Pengangguran
-
Operasi Tambang Emas Terafiliasi Astra International di Tapanuli Dibekukan KLH, Ini Kata Bahlil