Suara.com - Presiden Joko Widodo mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV 2015 yang mencapai 5,04 persen memberi keyakinan bagi kemajuan ekonomi bangsa.
"Alhamdulillah baru tadi pagi sudah diumumkan oleh Badan Pusat Statistik kita naik ke 5,04 persen. Ini menjadikan kita optimis, ini menjadikan kita modal berani menatap ke depan karena situasi-situasi yang sangat berat tahun kemarin bisa kita hadapi," kata Jokowi dalam sambutannya pada Musyawarah Kerja Nasional PKB di Balai Sidang Jakarta pada Jumat malam.
Jokowi mengakui kendati pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2015 melambat, namun dia optimistis ekonomi Indonesia dapat bertahan di tengah krisis yang terjadi di negara lain.
Presiden menjelaskan Indonesia baru bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi pada kuartal ketiga menjadi 4,74 persen dimana pada kuartal pertama dan kedua berturut-turut sebesar 4,73 persen dan 4,66 persen.
Kendati demikian, Presiden mengatakan pertumbuhan ekonomi di Indonesia masih lebih baik dibanding sejumlah negara lain pada 2015 seperti Brazil dan Rusia.
Selain itu, Presiden menjelaskan pemerintah akan segera mengambil keputusan untuk turut atau tidak bergabung kepada sejumlah forum ekonomi regional seperti TPP dari AS, RCEP dari Tiongkok dan FTAEU dari Uni Eropa.
"Ini 'problem-problem' persaingan global yang sudah kita masuki di depan mata yang mau tidak mau harus kita hadapi," kata Jokowi.
Presiden menjelaskan sejumlah negara di Asia Tenggara telah bergabung kepada beberapa forum ekonomi regional tersebut di antaranya Malaysia dan Singapura.
Keuntungan yang didapat, tambah Jokowi, adalah produk lokal yang masuk ke negara-negara anggota forum tersebut tidak dikenai pajak yang tinggi.
"Begitu kita tidak bergabung dengan mereka seperti TPP misalnya, barang kita yang masuk kesana 'diblok'," kata Jokowi.
Untuk negara produsen yang tidak bergabung dan ingin mengirim produk di negara-negara anggota forum itu, maka perlu membayar pajak sebesar 15-20 persen.
Untuk itu, tegas Presiden, Indonesia perlu meningkatkan fasilitas infrastruktur dan transportasi untuk memurahkan biaya logistik.
Selain itu, kualitas dan kompetensi sumber daya manusia Indonesia juga perlu ditingkatkan melalui pelatihan memasukin Masyarakat Ekonomi ASEAN untuk mendongkrak ekonomi.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat lapangan usaha industri pengolahan memberikan kontribusi terbesar pada struktur perekonomian Indonesia yang sepanjang tahun 2015 tumbuh 4,79 persen.
Industri pengolahan berkontribusi menurut lapangan usaha sebesar 20,84 persen terhadap sumber pertumbuhan PDB.
Lapangan usaha lainnya yang memberikan kontribusi adalah pertanian, kehutanan dan perikanan sebesar 13,52 persen dan perdagangan besar eceran, reparasi mobil, sepeda motor 13,29 persen. [Antara]
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
Terkini
-
PSSI Butuh Uang Rp 500 Miliar Tiap Tahun, Dari Mana Sumber Duitnya?
-
Bukan Hanya Harga Tinggi, Ini Faktor Lain yang Bikin KPPU Curiga Ada Kartel
-
Permata Bank Klaim Telah Turunkan Bunga Kredit, Tapi Hanya Segmen Tertentu
-
Uang Beredar M2 RI Melambat di Oktober 2025: Likuiditas Makin Ketat?
-
Kemenkeu Ungkap Alasan Pemda Lambat Belanja, Dana Mengendap di Bank Tembus Rp 244 T
-
OJK Prediksi Kinerja Perbankan Solid Akhir Tahun 2025, Alasannya Mengejutkan
-
Rp1,45 Triliun Diborong! Ini Alasan BMRI Banyak Diborong Asing Pekan Ini
-
BLTS Cair Minggu Depan, Mensos Ungkap Pembagian Dua Kategori KPM
-
Maybank Indonesia Merasa Nggak Salah, OJK Tetap Minta Dana Nasabah Rp 30 Miliar Diganti
-
BTN Cari Inovasi Sediakan Hunian yang Sesuai Gaya Hidup Masa Kini