Suara.com - Ketua Komisi XI DPR Fadel Muhammad menyambut baik kebijakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang memaksa industri perbankan menyalurkan kredit untuk sektor produktif minimal 55 - 70 persen dari total kreditnya. Kebijakan ini dinilai akan lebih menggerakkan sektor riil dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
"Itu langkah yang tepat. Karena selama ini perbankan kita lebih banyak ke sektor konsumtif seperti kredit properti," kata Fadel saat dihubungi Suara.com, Selasa (9/2/2016).
Wakil Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Bali tersebut menegaskan bahwa industri perbankan seharusnya lebih banyak menyalurkan kredit ke sektor produktif seperti pertanian dan manufaktur.
"Karena disitulah yang banyak menyerap lapangan kerja. Kalau tidak, kita akan terlalu bergantung pada sektor perdagangan," ujar Fadel.
Fadel optimis jika portofolio kredit perbankan untuk sektor produktif terus digenjot, sektor riil di Indonesia akan semakin melaju kencang. "Bahkan ini bisa mendorong pertumbuhan ekonomi kita menembus 5,5 persen untuk tahun ini," tutup Fadel.
Sebagaimana diketahui, OJK telah mengeluarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No6/POJK.03/2016 tentang Kegiatan Usaha dan Jaringan Kantor Berdasarkan Modal Inti Bank. Dalam beleid tersebut, perbankan diwajibkan menyalurkan kredit produktif minimal 55 - 70 persen dari total kredit. Jika gagal, sederet sanksi siap menanti mulai dari teguran tertulis, penurunan peringkat tingkat kesehatan bank, larangan membuka jaringan kantor baru, hingga pembekuan kegiatan usaha tertentu.
Berita Terkait
-
Pertumbuhan Ekonomi Maluku Utara Tembus 32 Persen, BI Ungkap Rahasianya
-
Jurus Sumitronomics Menkeu Purbaya: APBN 2026 Fokus ke Rakyat
-
Sumitronomics: Strategi Menkeu Purbaya untuk Genjot Pertumbuhan Ekonomi
-
BI Sebut Ekonomi Indonesia Hanya Sanggup Tumbuh 5,1 Persen Tahun Ini
-
Mendagri Ingatkan Pemda Jaga Kamtibmas & Susun Strategi Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
INET Umumkan Rights Issue Jumbo Rp1,78 Triliun, Untuk Apa Saja Dananya?
-
Tukad Badung Bebas Sampah: BRI Gandeng Milenial Wujudkan Sungai Bersih Demi Masa Depan
-
Lowongan Kerja KAI Properti untuk 11 Posisi: Tersedia untuk Semua Jurusan
-
Cukai Tembakau Tidak Naik, Ini Daftar Saham yang Diprediksi Bakal Meroket!
-
BRI Peduli Salurkan Ambulance untuk Masyarakat Kuningan, Siap Layani Kebutuhan Darurat!
-
IHSG Cetak Rekor Pekan Ini, Investor Asing Banjiri Pasar Modal Indonesia
-
Cara Hemat Rp 10 Juta dalam 3 Bulan untuk Persiapan Bonus Natal dan Tahun Baru!
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Beda Jenjang Karier Guru PNS dan PPPK, Apakah Sama-sama Bisa Naik Jabatan?