Suara.com - PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) Persero menargetkan sebanyak 1 juta hektare lahan petani dapat terlayani Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) pada tahun 2016, meningkat dari yang sudah tercover tahun 2015 seluas 233.000 hektare.
"Pada 2016 kami targetkan 1 juta lahan petani tercover asuransi pertanian, dengan dana pertanggungan (klaim) yang disiapkan bagi petani sekitar Rp90 miliar," kata Direktur Operasi dan Ritel Jasindo, Sahata Lumban Tobing, saat "Media Gathering Kinerja Jasindo 2015 dan Target 2016", di Jakarta, Rabu (10/2/2016).
Menurut Sahata, Kementerian Pertanian melalui Kementerian BUMN mulai Oktober 2015, menunjuk Jasindo sebagai pelaksana program AUTP terhadap 7,9 juta lahan tani padi di Indonesia.
"Sejak Oktober sampai dengan Desember 2016, lahan padi yang sudah tercover asuransi pertanian seluas 233.000 hektare. Secara bertahap akan kami tuntaskan hingga 7,9 juta hektare pada 2019," kata Sahata.
Melalui program ini jika petani mengalami gagal panen akan mendapatkan ganti rugi sebesar Rp6 juta setiap hektare lahan yang dimiliki setiap musim tanam.
Mekanisme AUTP, petani tidak perlu membayar keseluruhan premi sebesar Rp180.000 per hektare, tetapi cukup 20 persen atau sebesar Rp36.000 per hektare, selebihnya 80 persen atau sebesar Rp144.000 per hektare merupakan subsidi yang dibayar Pemerintah.
Sahat mengakui, dalam implementasi asuransi pertanian banyak kendala yang dihadapi mulai dari minimnya pemahaman petani soal asuransi, okupansi lahan yang sangat minim hingga persoalan lokasi lahan yang jauh dari tempat tinggal petani itu sendiri.
"Umumnya petani 'buta' soal asuransi, sehingga butuh usaha keras dalam menyosialisasikan pentingnya ikut asuransi untuk menghindari kerugian dari gagal panen akibat bencana maupun akibat hama," ujarnya.
Kendala lainnya ternyata setelah tingkat okupansi kepemilikan lahan petani umumnya sangat rendah atau sekitar 0,4 hektare per petani.
Lokasi lahan petani juga terpencar sehingga sulit melakukan teknis sosialisasi dalam mengumpulkan para petani pada satu wilayah tertentu.
Meski begitu, Sahata mengatakan, sebagai korporasi yang diberi tugas pemerintah, Jasindo harus bekerja maksimal untuk menyukseskan program Pemerintah dalam rangka ketahanan pangan nasional.
Untuk mencapai target AUTP tersebut, Jasindo akan meningkatkan kerja sama dengan Pemda Kabupaten, Dinas Pertanian, PT Pos Indonesia (Persero) dan kelompok tani dan nelayan, katanya menambahkan.
Sinergi dengan Pos Indonesia yang memiliki jaringan hingga ke desa-desa untuk mempermudah penarikan premi dari petani, sekaligus mempercepat pembayaran pertanggungan atau klaim dari petani.
"Tahun ini kita sudah memiliki tenaga penyuluh dan sosialisasi AUTP sebanyak 200 orang. Akan ditambah hingga sekitar 2.000 orang untuk mempercepat penuntasan program AUTP," ujarnya. (Antara)
Berita Terkait
-
UMKM Terdampak Banjir Sumatera Dapat Klaim Asuransi untuk Pemulihan Usaha
-
MSIG Indonesia Rayakan Ulang Tahun ke-50 Tahun, Menjaga Pertumbuhan Indonesia
-
Asuransi Sinar Mas Bayarkan Klaim Kendaraan Rp1,07 Miliar Korban Banjir Sumut
-
Asuransi Kebakaran Kramat Jati Hanya Tanggung Bangunan, Pramono Buka Akses Modal Lewat Bank Jakarta
-
Fokus Sebar Filter Air Siap Pakai di Sumatra, Sun Life Pastikan Akses Paling Mendesak
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pilihan Baru BBM Ramah Lingkungan, UltraDex Setara Standar Euro 5
-
Pelanggan Pertamina Kabur ke SPBU Swasta, Kementerian ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM
-
Kementerian ESDM Larang SPBU Swasta Stop Impor Solar di 2026
-
59 Persen Calon Jamaah Haji Telah Melunasi BIPIH Melalui BSI
-
Daftar Lengkap Perusahaan Aset Kripto dan Digital yang Dapat Izin OJK
-
CIMB Niaga Syariah Hadirkan 3 Produk Baru Dorong Korporasi
-
Negara Hadir Lewat Koperasi: SPBUN Nelayan Tukak Sadai Resmi Dibangun
-
Kemenkop dan LPDB Koperasi Perkuat 300 Talenta PMO Kopdes Merah Putih
-
Kantor Cabang Bank QNB Berguguran, OJK Ungkap Kondisi Karyawan yang Kena PHK
-
Sepekan, Aliran Modal Asing ke Indonesia Masuk Tembus Rp240 Miliar