Suara.com - Sebagai komitmen untuk menjaga kehandalan pasokan listrik di sisi pelanggan, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Wilayah Sumatera Selatan, Jambi dan Bengkulu berhasil mengoperasikan trafo daya 30 Mega Volt Ampere (MVA) Gardu Induk (GI) 150 kilovolt (kV) Pagar Alam, Provinsi Sumatera Selatan.
Manajer Senior Public Relations Agung Murdifi PT PLN mengatakan GI 150 kV Pagar Alam ini mengalirkan energi listrik ke sistem Sumatera. "Dengan beroperasinya trafo daya 30 MVA ini, maka kualitas listrik di sisi pelanggan akan lebih baik dan lebih handal," kata Agung dalam pernyataan resmi, Rabu (10/2/2016).
Sebelum memiliki trafo 30 MVA, GI 150 kV Pagar Alam hanya memiliki dua trafo dengan daya 10 MVA dan 15 MVA. Seiring bertambahnya beban pada trafo tersebut, maka apabila terjadi gangguan yang tidak diinginkan pada salah satu trafo, trafo lainnya yang beroperasi tidak dapat memikul beban yang ada. Hal ini tentu menyebabkan pemadaman bergilir yang akan meresahkan masyarakat.
Hadirnya trafo 30 MVA ini adalah untuk menggantikan trafo 10 MVA (replacement) yang sudah ada, artinya siap untuk melayani permintaan Pelanggan Baru dan Tambah Daya dari masyarakat sekitar.
“Hadirnya trafo 30 MVA dan GI 150 kV ini merupakan hadiah untuk para pelanggan dari PLN dalam rangka untuk memberikan pelayanan yang terbaik. Sejalan dengan itu, perkuatan sistem jaringan juga memungkinkan PLN dapat melayani permintaan Pelanggan Baru dan Tambah Daya,” ujar Agung.
Seperti diketahui, Pulau Sumatera menjadi salah satu prioritas dalam pembangunan pembangkit 35.000 MW, di mana 11.326 MW pembangkit akan dibangun di Sumatera. Sedangkan, pembangunan jaringan transmisinya sendiri diperkirakan mencapai 19.305kilometer sirkit (kms) dengan kebutuhan GI mencapai 32.406 MVA.
Berita Terkait
-
Menkeu Purbaya Ubah Aturan Kompensasi Bantu Arus Kas Pertamina dan PLN
-
RUPTL 2025-2034 Butuh Rp 3000 Triliun, PLN: Tak Mungkin Dikerjakan Sendiri
-
Tarif Listrik PLN per kWh Periode November Hingga Desember 2025
-
Semangat Hari Pahlawan, PLN Hadirkan Cahaya Bagi Masyarakat di Konawe Sulawesi Tenggara
-
MedcoEnergi Mulai Operasikan Pembakit Listrik di Batam Berkapasitas 39 MW
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
BRI Insurance Bidik Potensi Pasar yang Belum Tersentuh Asuransi
-
Cara SIG Lindungi Infrastruktur Vital Perusahaan dari Serangan Hacker
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025
-
Bolehkah JHT diklaim Segera Setelah Resign? Di Atas 15 Juta, Ada Aturan Khusus
-
Kereta Gantung Rinjani: Proyek 'Rp6,7 Triliun', Investor China Ternyata Tidak Terdaftar