Suara.com - Bank Sentral Korea Selatan mempertahankan suku bunga utamanya tidak berubah di tingkat terendah 1,5 persen untuk bulan kedelapan berturut-turut, Selasa (16/2/2016), karena melemahnya mata uang lokal dan ekspor melanjutkan tren penurunan yang telah berlangsung lama.
Keputusan itu telah secara luas diperkirakan karena para analis memperkirakan para anggota dewan Bank Sentral Korea (BoK) akan memperpanjang pendekatan menunggu dan melihat akibat volatilitas di pasar saham Asia saat ini.
Bank memiliki sedikit ruang untuk pelonggaran moneter tambahan dari suku bunga terendah saat ini, karena meroketnya utang rumah tangga dan risiko yang lebih besar dari arus keluar modal menyusul kenaikan suku bunga Fed AS.
Won Korea adalah mata uang berkinerja terburuk di Asia tahun ini, kehilangan 3,4 persen terhadap dolar, karena dana-dana global menarik uang mereka dari saham dan obligasi Korea Selatan.
"Dewan perlu beberapa waktu untuk mengevaluasi data ekonomi Januari dan mengukur dampak ketidakpastian pasar keuangan," Chang Jae Chul, ekonom Citigroup Inc. yang berbasis di Seoul, mengatakan kepada Bloomberg News.
"Skenario dasar saya adalah untuk penurunan (suku bunga) pada April, tetapi kemungkinan berubah pada Maret meningkat. Ada kekhawatiran tentang resesi global yang menjulang," kata Chang.
Ekspor Korea Selatan, yang memberikan kontribusi setengah dari PDB negara itu, jatuh 18,8 persen tahun-ke-tahun pada Januari -- memperpanjang penurunan 13 bulan beruntun. (Antara)
Berita Terkait
-
BI Tahan Suku Bunga Acuan di Level 4,75 Persen, Ini Alasannya
-
Survei: BI Bakal Tahan Suku Bunga di 4,75 Persen, Siapkan Kejutan di Desember
-
BI Tahan Suku Bunga Acuan di 4,75 Persen
-
Alasan BI Turunkan Suku Bunga Acuan 4,75 Persen
-
Suku Bunga BI Berpotensi Turun Lagi, BI Ungkap Syarat untuk Dorong Ekonomi
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pilihan Baru BBM Ramah Lingkungan, UltraDex Setara Standar Euro 5
-
Pelanggan Pertamina Kabur ke SPBU Swasta, Kementerian ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM
-
Kementerian ESDM Larang SPBU Swasta Stop Impor Solar di 2026
-
59 Persen Calon Jamaah Haji Telah Melunasi BIPIH Melalui BSI
-
Daftar Lengkap Perusahaan Aset Kripto dan Digital yang Dapat Izin OJK
-
CIMB Niaga Syariah Hadirkan 3 Produk Baru Dorong Korporasi
-
Negara Hadir Lewat Koperasi: SPBUN Nelayan Tukak Sadai Resmi Dibangun
-
Kemenkop dan LPDB Koperasi Perkuat 300 Talenta PMO Kopdes Merah Putih
-
Kantor Cabang Bank QNB Berguguran, OJK Ungkap Kondisi Karyawan yang Kena PHK
-
Sepekan, Aliran Modal Asing ke Indonesia Masuk Tembus Rp240 Miliar