Suara.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Barrack Obama mengatakan sejak dirinya menjabat, volume perdagangan antara AS dengan ASEAN terdongkrak hingga 55 persen.
"Sejak saya menjabat, kita telah mendorong perdagangan antara AS dan ASEAN hingga 55 persen," kata Presiden Obama dalam Opening Session pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) AS-ASEAN di Sunnylands Center, Rancho Mirage, California, Senin sore waktu setempat atau Selasa waktu Jakarta (16/2/2016) dengan perbedaan waktu California lebih lambat 15 jam dibandingkan Jakarta.
Presiden Obama mengatakan dengan kebersamaan, AS-ASEAN dapat melanjutkan upaya untuk meningkatkan kerja sama perdagangan dan kemitraan ekonomi yang mampu menciptakan lapangan kerja dan peluang untuk masyarakat.
Menurut dia, ASEAN saat ini merupakan empat besar mitra perdagangan produk bagi AS, termasuk ekspor AS yang mendukung lebih dari 500.000 lapangan kerja bagi masyarakat Amerika.
"Perusahaan-perusahaan AS telah menjadi sumber investasi asing di ASEAN, itu menjadi salah satu alasan meningkatnya PDB dalam beberapa waktu terakhir, mengangkat masyarakat dari garis kemiskinan naik ke kelas menengah," kata Presiden Obama.
Obama sekaligus mengambil kesempatan pertemuan dengan kepala negara/pemerintahan ASEAN itu untuk mengucapkan selamat atas terbentuknya komunitas tunggal ASEAN yang dinilainya menjadi langkah penting untuk mengintegrasikan ekonomi kawasan.
Ia mengatakan dalam pertemuan itu, AS-ASEAN bisa membangun perkembangan dan melakukan lebih banyak hal untuk mendorong kewirausahaan dan inovasi sehingga pertumbuhan dan perkembangan terus berjalan dan inklusif serta bermanfaat bagi masyarakat.
"Bersama kita juga bisa meningkatkan kerja sama keamanan untuk menghadapi tantangan bersama," katanya.
Ia menjelaskan dalam beberapa waktu terakhir, AS telah meningkatkan bantuan keamanan maritim kepada para sekutu dan mitranya di kawasan, meningkatkan kemampuan terbaik untuk melindungi pelanggaran perdagangan, dan merespon krisis kemanusiaan.
Dalam pertemuan itu, Obama berharap bisa meningkatkan kebersamaan dan visi dalam menghadapi tantangan kawasan di tengah aturan dan norma internasional. (Antara)
Berita Terkait
-
Derita WNI Hamil 6 Bulan di Kamboja, Lolos dari Siksaan Sindikat Judi Online
-
Libur Panjang, Nilai Kapitalisasi Pasar BEI Anjlok 1,17 Persen
-
Iri dengan China? Trump 'Kebelet' Minta Harta Karun Mineral RI
-
Mendag Lepas Ekspor Senilai Rp 978 Miliar dari 8 Provinsi
-
Negosiasi Tarif Dagang dengan AS Terancam Gagal, Apa yang Terjadi?
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Pemerintah Kucurkan Bantuan Bencana Sumatra: Korban Banjir Terima Rp8 Juta hingga Hunian Sementara
-
Apa Itu MADAS? Ormas Madura Viral Pasca Kasus Usir Lansia di Surabaya
-
Investasi Semakin Mudah, BRI Hadirkan Fitur Reksa Dana di Super Apps BRImo
-
IPO SUPA Sukses Besar, Grup Emtek Mau Apa Lagi?
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
BUMN Infrastruktur Targetkan Bangun 15 Ribu Huntara untuk Pemulihan Sumatra
-
Menpar Akui Wisatawan Domestik ke Bali Turun saat Nataru 2025, Ini Penyebabnya
-
Pemerintah Klaim Upah di Kawasan Industri Sudah di Atas UMP, Dorong Skema Berbasis Produktivitas
-
Anggaran Dikembalikan Makin Banyak, Purbaya Kantongi Rp 10 Triliun Dana Kementerian Tak Terserap
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga